PROPOSAL USAHA
BUDIDAYA AYAM PEDAGING
(AYAM POTONG)
DISUSUN OLEH :
RONI WAHYUDI
(110301009)
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDY AGROEKOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS MEGOU PAK TULANG BAWANG
2012
PROPOSAL USAHA BETERNAK AYAM PEDAGING (BROILER)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta,tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja.
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Salah satu usaha yang akan dikembangkan yaitu budidaya ayam pedaging(broiler), karena banyak orang yang membutuhkannya,karena daging merupakan sumber protein yang dibutuhkan oleh manusia.Jadi peluang usaha ayam pedaging cukup menguntungkan untuk dijalankan.
B. Tujuan
Tujuan dari usaha peternakan ayam pedaging adalah:
1. Dapat melakukan usaha ayam potong/pedaging dengan baik dan memberikan manfaat yang besar
2. Dapat memasarkan daging ayam dengan baik
3. Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya
4. Dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran
5. Mendapatkan keuntungan yang besar dalam usaha ayam pedaging
6. Sebagai pengetahuan atau menambah wawasan dalam menjalankan usaha.
C. Peluang usaha
Mengapa saya memilih usaha ayam pedaging untuk menjadi usaha saya dan memilih tempat usaha disini karena diliat dari kebutuhan dan banyaknya warung makan yang membutuhkan daging ayam pedaging tersebut cukup terbuka buat saya membuat usaha ini,karena didasari juga dengan factor atau terbatasnya orang yang membuat usaha ayam pedaging tersebut.Sehingga peluang saya untuk membuka usaha ini dan mendapatkan hasil yang besar cukup terbuka.
BAB II
RENCANA WIRAUSAHA BETERNAK AYAM PEDAGING(BROILER)
A. Lokasi tempat usaha
Lokasi wirausaha yang akan dibangun adalah :
Tempat : Di prumnas menggala
Areal : di sekitar pekarangan rumah
Jenis usaha yang akan di laksanakan akan Di beri nama usaha yaitu:
Nama usaha :”POTAS”(potong berkualitas).
B. Jadwal Kegiatan
Wirausaha beternak ayam pedaging akan dilaksanakan pada tahun 2013 mendatang. Dengan berbagai pertimbangangan yang berkaitan langsung dengan rencana saya.
C. Info Produk
Ayam yang umum dikembangkan sebagai ayam potong adalah ayam ras pedaging atau broiler. Ayam ras pedaging tersebut merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Selain itu ayam broiler juga memiliki kelebihan karena hanya dengan waktu 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.
Untuk memulai usaha di bidang ternak ayam ini, persiapan sarana, prasarana, dan peralatan harus maksimal. Hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Kandang
Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras yaitu:
- Persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35º C
- Kelembaban berkisar antara 60-70%
- Penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada
- Tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang
- Model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, sedangkan untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang baterai.
2. Peralatan
- Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasil serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
- Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
- Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
-Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
- Alat-alat yang lainnya
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
3. Pembibitan
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b. pertumbuhan dan perkembangannya normal
c. ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d. tidak ada lekatan tinja di duburnya.
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b. pertumbuhan dan perkembangannya normal
c. ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d. tidak ada lekatan tinja di duburnya.
Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/ DOC (Day Old Chicken)/ ayam umur sehari:
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/ DOC (Day Old Chicken)/ ayam umur sehari:
a. Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
b. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
c. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f. Tidak ada letakan tinja diduburnya.
Sementara untuk pemberian minum disesuaikan dengan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
a. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah
sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
b. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
4. Kelebihan usaha
Usaha ternak ayam merupakan salah satu usaha yang menghasilkan omset dengan keuntungan yang cukup besar. Maka tidaklah kaget lagi jika usaha ini banyak diminati para pencari usaha. Selain itu menjalankan usaha ini juga memiliki waktu yang relative cukup santai, jadi usaha ini tidak mengganggu kegiatan sehari – hari saya
5.Kekurangan usaha
Dalam merawat ayam diperlukan teknik dan pengetahuan yang tepat tentang peternakan. Karena beternak ayam tidaklah mudah, karena takaran makan, minum, luas kandang serta lingkungan kandang juga harus disesuaikan agar ayam dapat tumbuh dengan baik. Karena banyaknya penyakit seperti flu burung, dan penyakit ayam lainnya dapat mengancam usaha kita.Jika dalam pemasarannya kekurangan yang dihadapi mungkin karena usaha kita baru, jadi masih banyak konsumen yang meragukan produk kita dan masih jarang juga yang tahu tentang usaha kita tersebut dan kualitas produk saya
6.Pemasaran
Untuk pemasaran usaha ini, dapat dipromosikan mlalui pemasaran dari mulut ke mulut,ke pasar swalayan atau juga dengan membuat brosur untuk promosi kepada masyarakat sekitar. Disamping itu kita juga bisa bekerjasama dengan usaha pemotongan ayam atau menitipkan anak ayam kita kepada penjual bibit ayam, dan menitipkan telur kepada para supplier telur. Tapi ingat, perhatikan selalu perbandingan telur dan anak ayam yang dijual dengan stock yang akan diternakan usaha kita. Sehingga usaha kita tidak kehabisan stock bibit ayam yang diternakan.
D.Analisa Ekonomi
a. Pengeluaran
Modal tetap, meliputi:
Kandang ayam ukuran 3x3 m @500.000 x 5 buah Rp 2.500.000,00
Tempat minum ayam @ 7.000 x 10 buah Rp 70.000,00
Tempat makan ayam @ 10.000 x 10 buah Rp 100.000,00
Gaji pegawai 2 x @ 750.000,00 Rp 1.500.000,00
Lampu penerangan 4 buah @ 5.000 x 4 Rp 20.000,00+
Jumlah Rp 4.190.000,00
Biaya variabel, meliputi:
Pembelian anak ayam 250 x @ 6.500,00 Rp 1.625.000,00
Pembelian Kosentrat (BR) 5 karung @50 kg Rp 1.625.000,00
Pembelian obat-obatan Rp 100.000,00
Biaya listrik Rp 100.000,00 +
Jumlah total modal Rp 3.450.000,00
Penyusutan modal tetap Rp 140.800,00+
Total pengeluaran Rp 3.590.000,00
Modal yang di keluarkan seluruhnya adalah Rp 4.190.000+3.590.000 =7.780.000,00.
Hasil yang diharapkan dalam satu kali periode panen usaha ini,
Bobot berat ayam sekarang menjadi + 1,5 - 2 kg dari berat sebelumnya.
b. Pemasukan
Catatan = Harga 1kg daging ayam Rp 25.000,00
1). Hasil penjualan ayam
Pada kandang ukuran 3x3 m @1.5kg Rp 37.500,00
Maka : 50 ayam x Rp 37.500,00 Rp 1.875.000,00
2).Karena ada 5 buah kandang ayam,
maka 5 x Rp 1.875.000,00 = Rp 9.375.000.00
3).Jadi total pendapatan = Rp 9.375.000.00
c. Keuntungan
Keuntungan bersih selama satu periode panen
(4-5 minggu)=Rp 9.375.000.00–Rp.7.780.000,00 = Rp 1.595.000,00
Jadi keuntungan rata-rata setiap 1 kali panen = Rp 1.595.000,00
BAB 111
PENUTUP
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah memberikan rahmat serta hidayatnya kepada saya, sehingga saya bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Ibu Erma Syafitri selaku dosen pembimbing dan dosen mata kuliah kewirausahaan.Dan semoga dengan saya diberikan tugas ini bisa membuat saya lebih tahu gimana tentang pembuatan usaha yang baik,dan Insyaallah jika saya diberikan rizki yang cukup saya akan mencoba menjalankan usaha ini.Semoga proposal pembuatan usaha budidaya Ayam pedaging ini bisa bermanfaat buat orang lain dan khususnya untuk diri saya sendiri.Demikian proposal usaha yang saya buat, kurang dan lebihnya saya mohon maaf karena saya juga masih dalam proses pembelajaran.
Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar