METAMORFOSIS SERANGGA
• Hewan ini juga merupakan contoh klasik metamorfosis. Setiap serangga mengalami proses perubahan bentuk dari telur hingga ke bentuk dewasa yang siap melakukan reproduksi. Pergantian tahap bentuk tubuh ini seringkali sangat dramatis.
• Di dalam tiap tahap juga terjadi proses "pergantian kulit" yang biasa disebut proses pelungsungan.
• Tahap-tahap ini disebut instar. Ordo-ordo serangga seringkali dicirikan oleh tipe metamorfosisnya.
PERAN SERANGGA
• Banyak serangga yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu sebagai organisme pembusuk dan pengurai termasuk limbah, sebagai objek estetika dan wisata, bermanfaan pada proses penyerbukan maupun sebagai musuh alami hama tanaman, pakan hewan (burung) yang bernilai ekonomi tinggi penghasil madu (dari genus Apis) dll
TUJUAN MEMPELAJARI SERANGGA
- Memahami hubungan yang terjalin antara serangga dan manusia
- Sebagian besar serangga merupakan hama pada pertanian
- Mengetahui jenis-jenis serangga yang berpotensi sebagai hama
- Mengetahui morfologi serangga
- Mampu mengetahui teknik pengendalian serangga hama
KLASIFIKASI SERANGGA
Contoh klasifikasi serangga:
• Kerajaan - Hewan
• Filum - Arthropoda
• Kelas - Hexapoda (= serangga)
• Order - Lepidoptera (= kupu-kupu dan ngengat)
• Keluarga - Noctuidae (= noctuids)
• Genus - Helicoverpa
• Spesies - Helicoverpa armigera (= Hubner Amerika
Berdasarkan kepemilikan sayap Serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok serangga bersayap (Pterygota) dan kelompok serangga tidak bersayap (Apterygota).
MORFOLOGI SERANGGA
• Tubuh serangga terdiri dari tiga bagian utama yaitu kepala, thoraks dan abdomen.
• Kutikula dibangun oleh lapisan epikutikula, eksokutila dan endokutikula.
• Kepala dibangun oleh cranium di mana terletak mulut; antena, dan mata.
• Thoraks terdiri dari tiga segmen prothoraks; mesothoraks, dan metathoraks.
Pasangan struktur organ reproduksi terdapat pada bagian abdomen
INSECTA/HEXAPODA
BAGIAN KEPALA SERANGGA
TIPE KEPALA SERANGGA
- Prognatus (menghadap kedepan) contoh : Sithopillus oryzae (Coleoptera, Curculionidae)
- Hipognatus (menghadap ke bawah), contoh : Valanga nigricornis (Orthoptera, Acrididae)
- Ophistognatous (menghadap ke bawah dan belakang), contoh : Leptocorisa acuta (Hemiptera, Alydidae)
Variasi Tipe Antenna Serangga
1.Filiform
menyerupai tambang, tiap-tiap segmen yang membentuk antena ukurannya sama, misalnya antena pada Valanga sp. (Orthoptera).
2. Moniliform
seperti manik-manik, ruas-ruas antena berukuran sama dan berbentuk bulat, misalnya Rhysodidae.
3. Setaseous
seperti rambut kaku (Seta), makin ke ujung ruas-ruas antena maakin ramping, misalnya Isoptera.
4. Clavate
seperti moniliform tapi agak membesar kebagian ujungnya, misalnya Coccinellidae.
5. Capitate
seperti clavate tetapi perbesaran ruas-ruas terakhir tiba-tiba membesar, misalnya Nitidulidae.
6. Serate
tiap-tiap segmennya berbentuk seperti gigi, misalnya Elateridae.
7. Geniculate
segmen pertama berukuran panjang diikuti oleh satu segmen yang lebih kecil yang membentuk sudut dengan segmen pertama, misalnya Formicidae.
8. Pectinate
setiap segmen memanjang ke arah samping seperti sisir, misalnya Pyrochoroidae.
9. Bipectinate
setiap segmen memiliki satu pasang rambut.
10. Stylate
segmen terakhir runcing dan agak panjang, misalnya Asilidae.
11. Aristate
seakan-akan dari segmen antena keluar lagi antena, misalnya Muscidae.
12. Plumose
setiap segmen berambut lebat dan panjang, misalnya nyamuk jantan.
13. Lamellate
segmen paling ujung membesar dan menjadi lempengan, misalnya Scarabaidae.
14. Flabellate
semua segmen setelah pedicel bentuknya seperti lempengan, misalnya Rhipiceridae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar