Sabtu, 16 Maret 2013

TEKNIK PENGENDALIAN HAMA WERENG COKLAT PADA TANAMAN PADI

Wereng batang coklat atau WBC adalah merupakan salah satu OPT penting tanaman padi yang serangannya sering kali mengakibatkan gagal panen atau puso dalam areal yang luas. Hal tersebut didukung oleh sifat hama wereng batang coklat yaitu cepat beradaptasi dan berkembang biak, jangkauan menyebar yang jauh mencapai 250 km dari tempat semula. Dalam penanganan WBC pada umunya masih sangat bertumpu pada penggunaan pstisida kimia sintetik yang mana effektifitas jangka panjangnya kurang berhasil, mengingat adanya dampak WBC menjadi kebal atau resisten, resurjensi sehingga permasalahan penanganan WBC semakin rumit. Memahami hal tersebut untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan pestisida yang serampangan, maka pemerintah mengeluarkan inpres 3 tahun 1986 dan disempurnakan dengan UU no 12 tahun 1992. Bahwa pestisida bukanlah satu-satunya teknik pengendalian, dan apabila digunakan harus dilakukan secara bijaksana. Cara pengendalian WBC  Pemantauan secara dini dan pengawalan oleh petugas dan pihak terkait  Penyampaian informasi keadaan hama penyakit dan rekomendasi pengendalian secara cepat dan tepat.  Peningkatan koordinasi dengan pihak terkait.  Penataan pola tanam melalui tanam serentak, rotasi tanam non padi, diberokkan secukupnya untuk memutus siklus hidup WBC  Penggunaan agensia hayati (pathogen serangga hama) pada hamparan berpotensi terserang dan populasi WBC masih rendah atau daerah terancam.  Penggunaan pestisida secara bijaksana  Eradikasi atau pemusnahan pada daerah sumber infeksi. Strategi pengendaliannya. • Tanam serentak. Tanaman serentak atau bersama sama merupakan salah satu syarat pengendalian WBC diareal lahan pertanaman padi, karena WBC merupakan makroptera atau sedrangga bersayap panjang dapat berimigrasi yang tidak dibatasi oleh sungai atau lautan. • Laight Traps atau perangkap lampu Merupakan langkah untuk memonitoring saat penerbangan wereng coklat dipesemaian atau di pertanaman baik makroptera jantan atau betina. Alat ini penting untuk mengetahui kedatangan wereng coklat imigrasi dan dapat untuk memerangkap dalam jumlah yang besar. Melakukan sweeping net, langkah ni untuk mengetahui keadaan WBC di pesemauian, baik nimfa atau imago sebagai langkah pengendalian sebelum ditanam di lahan pertanaman secara luas. Strategi tabur benih pada pesemaian setelah 15 hari puncak migrasi, maka pesemaian hendaknya dilakukan dengan tabur benih setelah puncah imigrasi yang ke dua atau berikutnya. Pengendalain wereng coklat pada generasi 1 ( G1) untuk mengetahui populasi generasi 1 perlu pencatatan waktu migrasi pada genarasi awal (G 0). Karena siklus hidup wereng coklat antara 25-30 hari, maka sudah barang tentu dapat diketahui keberadaan imago di lahan pertanaman. Dengan teknik ini berarti mengendalikan Makroptera G0 dan G1 nimfa. Pengendalian ini harus selesai di G1 atau di G2 pada saat pengendalian G3 sulit untuk berhasil. Pengamatan dan Monitoring Pengamatan atau monitoring 1-2 minggu sekali merupakan langkah mengetaui perkembangan WBC atau musush alami. Penggunaan pestisida secara bijaksana Penggunaan pestisida perlu memperhatikan beberapa factor diantaranya, sebelum saat aplikasi keringkan dulu pertanaman padi. Saat aplikasi insektisida dilakukan pada sat tidak ada empun di areal pertanaman atau dilakukan pukul 8-11, dan dilanjutkan pada sore hari, gunakan pestisida yang terrdaftar yang berbahan aktif imidakkloprid, fipronil, theametoxan, buprofezin dan insektisida butiran. Dengan tepat dosis, tepat cara dan tepat jenisnya. Bilamana penggunaan insektisida kurang mampu menanggulang, maka perlu doble cover yaitu dengan pemakaian granuler melalui akar dan ditambah pula pemakaian agen hayati Pengendalianpenyakit Virus Wereng batang coklat disamping sebagai hama dapat menularkan virus pada tanaman padi yaitu kerdil hampa dan kerdil rumput, dan ternyata penyakit ini belum ada pestisidanyya untuk mengendalikannya. Pengendalian yang dapat dilaksanakan adalah dengan cara eradikasi seawal mungkin gejala yang ditemukan dilapangan dan meminimalkan populasi WBC, bila telah dijumpai gejala serangan virus dengan menggunakan pestisida. Demikian Teknik dan cara Pengendalian Hama Wereng Batang Coklat pada tanaman padi, semoga dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya. (mnr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar