Jumat, 15 Maret 2013

CARA MENGATASI TEKANAN JIWA (STRESS) YANG TIMBUL PADA DIRI SESEORANG

Stress atau tekanan jiwa atau jiwanya terguncang dan untuk istilah kocaknya adalah ”sutris” kata-kata ini sudah tidak asing lagi bagi telinga kita, karena kata-kata tersebut telah mewabah dan telah menjadi mode yang IN di kalangan masyarakat. Sebenarnya kita telah mengetahui bahwa gejala ini disebabkan oleh berbagai factor antara lain, problem pribadi, keluarga, pergaulan, dan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan, yang secara umum adalah merupakan dampak dari adanya perubahan ekonomi, sosia , budaya dan perkembangan teknologi di era globalisasai ini yang menjadikan masyarakat lebih kompetitif. Namuin sebenarnya stress itu selalu ada sejak manusia itu lahir kedunia, hanya tingkatannya yang berbeda-beda, dari yang sederhanan sampai ke yang lebih kompleks. Daya tahan setiap orang pun tidak sama dalam penanggulangannya, hal inI tergantung dari watak , pribadi, pengalaman, wawasan,pandangan hidup dan kadar keimanan seseorang. Menurut M. Noor Rochman Nadjam, seorang pakar psikologi dalam makalahnya yang berjudul “ Stess Pengertian dan Pengelolaannya”. Stress adalah suatu tekakan terhadap suatu barang nyata maupun tidak nyata (dalah hal ini jiwa) secara fisisk maupun psikis dan mengakibatkan terjadinya perubahan fisik maupun mental. Jadi dapat disimpulkan bahwa stress adalah gabungan dari kondisi yang menekan, keadaan diri individu yang ditetakan dan reaksi terhadap tekanan itu. Sebenarnya stress itu bersifat relative, artinya bahwa bobot stress bagi seseorang berbeda, misalnya seseorang diminta untuk berpidato di depan umum. Bagi individu tertentu hal tersebut bukan suatu masalah, namun untuk individu yang belum pernah tampil didepan orang banyak, hal ini merupakan stress tersendiri. Dalam beberapa hal stress yang ringan akan dapat memberikan tantangan, motivasi dan gairah bagi sesorang, tinggal bagaimana kita memandang stress tersebut. Sebagai kawan kah ? atau justeru sebagai lawan ?. Kenyataannya dalam kehidupan ini manusia tidak akan dapat terlerpas dari situasi yang dapat menjadi sebab timbulnya stress. Mulai dari bayi yang baru lahir, anak-anak, remaja, dewasa dan bahkan manusia lanjut usia, semua permasalah dalam kehidupan dapat menjadi penyebab timbulnya stress. Masalahnya adalah bagaimana kita dapat hidup dengan stress tanpa harus mengalami bahwa kita sedang terkena stress. Manusia merupakan satu keastuan secara fisik, psikis dan social. Maka manusia akan dapat menghadapi dan mencari keseimbangan dalam hidupnya, sehingga tetap tegar dalam menghadapi stress. Akan tetapi sering terjadi manusia dalam mengatasi hal ini kurang tepat dan kurang sehat sehingga timbul gangguan yang berupa fisik maupun mental, misalnya dengan cara minum-minuman keras beralkohol. Padahal alcohol termasuk minuman pemicu stress, sehingga beban stress nya akan semakin berat. Sedangkan daya tahan terhadap stress semakin berkurang, hal ini dikarenakan syaraf semakin lemah untuk menanggulangi stress. DAMPAK DARI STRESS Jika seseorang mengalami stress maka timbul reaksi fisiologis maupun psikologis. Reaksi fisiologis berjalan secara bertahap sebagai berikut: 1. Tubuh secara reflek akan bergerak dan siap menghadapi bahaya yang mengancam, misalnya kepala kita akan dipukul maka secara reflek tangan kita akan melindunginya. 2. Tubuh akan melakukan atau penolakan, perlawanan misalnya bila kita menghadapi sesuatu yang tidak pasti dan mencekam, rasanya perut terasa mules ingin kekamar kecil dan sebagainya. 3. Akan timbul keletihan apabila stress itu tidak ditanggulangi, karena energy yang digunakan akan lebih besar, dan jika tekanan yang diproduksi stress berlangsung lama, maka reaksi akan berkelanjutan. Ketidak mampuan dan keletihan dalam menangani stress akan ditampilkan dalam bentuk yang dapat diamamati dari luar, yaitu berupa gangguan kesehatan fisik, seperti gangguan saluran pencernaan, sesak nafas, pusing kepala dan lain-lain. Adapun reaksi psikologis dapat terjadi sesuai dengan pandangan individu terhadap stress, beberapa reaksi psikologis antara lain: a. Individu bersikap kaku b. Individu berusaha menarik diri atau menghindar dari sumber stress. c. Tingkah laku agresif terhadap penyebab frustasi, orang lain atau kepada diri sendiri. d. Tingkah laku yang tidak terkoordinir, misalnya lamban, tidak, bisa konsentrasi, perhatian terpecah atau kacau balau. CARA MENANGGULANGI STRESS Oleh karena stress tidak dapat dihinadari dari kehidupan sehari-hari, maka salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengelolanya menjadi suatu yang dapat dikendalikan. Caranya sebagai berikut: 1. Memahami diri sendiri mengenal cara berfikir, berperasaan, bertingkah laku dan berusaha jujur terhadap hati nurani. 2. Selalu berusaha mencari cara yang sesuai untuk tidak menjadi stress dengan jalan relaksasi, misalnya dengan mengembangkan hobby, rekreasi dan olah raga secara rutin. 3. Merawat tubuh, yaitu dengan cara makan yang teratur dan bergizi, terutama memenuhi syarat empat sehat lima sempurna serta waktu untuk istirahat atau tidur yang cukup 4. Pendekatan spiritual yaitu dengan jalan berdoa, pasrah dan tawakkal serta memilki rasa optimis dalam mengarungi bahtera hidup serta yakin bahwa Tuhan selalu menyertai kita. Demikian cara menangulangi stress bila kita terkena stress, karena setiap manusia pasti akan mengalami atau merasakan stress, dan itupun tergantung dari individunya, akan tetapi biasanya stress yang sangat ringan atau ringan akan dapat menjadi tantangan, dorongan dan motivasi individu, akan tetapi stress yang berat akan menggangu keseimbangan individu. (mnr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar