Rabu, 13 Maret 2013

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR

Guna mendukung keberhasilan program penganeka ragaman pangan pemerintah kini telah menempuh berbagai macam cara agar lebih memantapkan ketahan pangan, sehingga petani atau masyarakat tidak tertumpu hanya pada komoditas beras dan terigu saja. Petani bisa mengembangkan komoditas lain seperti umbi-umbian, jagung, sagu, dan lainnya, sehingga komoditas tersebut dapat memenuhi kebutuhan akan gizi yang sangat diperlukan bagi tubuh khususnya karbohidrat, lemak, protein, vitamin serta serat yang nberfungsi sebagai bahan untuk mempermudah proses pencernaan makanan. Dalam budidaya tanaman dapat dilakukan dengan sistem vertikultur. Vertikultur Adalah sistem budidaya tanaman secara bertingkat, dengan cara penanaman bertingkat ini ternyata dapat memanfaatkan lahan pertanian yang sempit atau terbatas menjadi lebih luas beberapak kali lipat . Komposisi media yang digunakan sebaiknya adalah lapisan topsoil, pasir halus, pupuk kandang, kompos dan kapur pertanian. Pelaksanaan penanaman vertikultur dapat dilakukan pada suatu tempat tertentu baik berupa polibag, pot, tas plastic, gerabah tanah, keramik atau paralon , kaleng bekas serta batang bambu. Bahwa dengan penanaman sisitem vertikultur disamping menghemat lahan pertanian ternyata dapat juga menghemat kebutuhan air, karena air merupakan factor pembatas bagi tanaman untuk daerah tertentu. PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN Bahwa selama siklus hidup tanaman, mulai dari perkecambahan sampai dengan panen akan selalu memerlukan air, dan nampaknya tidak satupun proses kehidupan tanaman yang dapat bebas tanpa adanya air. Besarnya kebutuhan air setiap fase pertumbuhan selama siklus hidupnya tidak sama, hal ini berhubungan langsung dengan proses fisiologis, marfologis dan kombinasi dari kedua factor tersebut dengan factor lingkungan. Adapun fungsi air bagi tanaman adalah sebagai berikut: • Merupakan unsur penting dari protoplasma, terutama pada jaringan meristematik • Sebagai pelarut dalam proses fotositesis dan proses hidrolitik, seperti perubahan pati menjadi gula • Bagian yang esensial dalam menstabilkan turgol sel tanaman. • Pengatur suhu bagi tanaman, karena air mempunyai kemampuan menyerap panas yang baik. • Transport bagi garam-garam , gas dan material lainnya dalam tubuh tanaman. Kebutuhan air pada tanaman dapat dipenuhi melaui tanah dengan jalan penyerapan oleh akar. Besarnya air yang diserap oleh akar tanaman sangat tergantung pada kadar air tanah dan kondisi lingkungan diatas tanah. Kisaran kadar air tanah yang tersedia secara optimum berada antara kapasitas lapang (field capacity) dan titik layu permanen (permanen waiting point) kondisi ini berada antara 50 % sampai 70% air tersedia. Ketersediaan air dalam tanah ditentukan oleh kemampuan partikel tanah memegang air, dan kemampouan akar untuk menyerapnya. Besarnya kemapuan partikel tanah memegang air ditentukan oleh jumlah air dalam tanah . Jumlah air dapat diserap oleh akar pada lapisan tanah dari peringkat pertama, kedua, ketiga dan ke empat berturut turut adalah 40%, 30 %, 20 % dan 10 % . Defisit dapat langsung mempengaruhi peretumbuhan vegetative tanaman. Kisaran defisist air ini tergantung umur tanaman, kondisi lingkungan terutama ditentukan oleh tegangan turgor. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN AIR OLEH AKAR TANAMAN Penyerapan air aleh akar tanaman sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan marfologi akar tanaman. Faktor-faktor yang penting yang mempengaruhi penyerapan air oleh akar tanaman adalah ; • Ketersediaan air tanah • Temperatur tanah • Sirkulasi udara tanah • Konsentrasi larutan dalam tanah • Sistem perakaran tanaman Adapun untuk mengatasi permasalahan air yang sangat dibutuhkan oleh tanaman, sehingga air dapat tersedia dengan cukup pada waktu musim kemarau dengan penggunaan air seefisien mungkin, maka model penanaman dengan cara vertikultur menggunakan bambu, pot plastic, kaleng bekas adalah merupakan bahan yang mudah didapat dan mudah digunakan untuk menampung air, sehingga ketersediaan air tanah dapat tercukupi dan kondisi tanaman dapat tumbuh dengan baik. Apabila kebutuhan air tanah tercukupi berarti berada pada kondisi ketersediaan air yang optimum bagi tanaman. Dengan menggunakan air yang efisien akan tetapi selalu tersedia pada tanaman, maka tanaman akan dapat menstabilkan temperatur air tanah dan kebutuhan air pada tanaman sehingga dapat seimbang. Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk membuat system vertikultur tanaman adalah Bambu, bejana/ pot/ kaleng, Gergaji, tang,linggis, palu, paku , kawat/tali Cara membuat.  Ambil batang bambu dan potonglah dengan gergaji sepanjang + 2 meter, Bagian bawah dipotong dibawah batas ruas dan bagian diatas juga dipotong dibawah ruas jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan  Bambu-bambu yang telah dipotong diatas nantinya digunakan sebagai tiang. bambu tersebut dibuat lubang dikanan dan kiri sepanjang 1/3 ruas bambu. yang nantinya dipakai untuk tempat tumbuh tanaman, dan yang 2/3 bagian dari ruas bambu digunakan untuk menampung media tanam.  Buatlah rak-rak tanam sebanyak 3-4 rak dengan belahan bamboo atau kayu yang nantinya sebagai tempat pot-pot tanaman, rak-rak tersebut dipaku dan diikat erat dengan kawat sehingga kuat dan kokoh  Sediakan pot-pot bisa dari pot plastic atau kaleng bekas atau bahan lainnya.  Isilah pot-pot tersebut dan bambu yang telah dilubangi dengan media tanam yang terdiri dari tanah, pupuk kandang dan pasir halus dengan perbandingan 1;1;1;  Setelah itu tanamilah dengan tanaman yang kita inginkan misalnya tanaman sawi, kangkung darat, tomat, cabe, terong dan lainnya  Siramlah tanaman setiap hari untuk menjaga kelebaban,kesehatan dan kesuburan tanaman serta untuk menghindari kekeringan  Tempatlah tanaman system vertikultur ini pada tempat atau areal yang terkena sinar matahari langsung, karena sinar matahari sangat membantu terhadap perkembangan dan petumbuhan tanaman pada proses foto sintesis.  Rawatlah tanaman sebaik-baiknya dengan cara dipupuk, disiram dan dikendalikan hama penyakitnya abila terdapat adanya tanda-tanda atau gejala serangan hama penyakit.  Karena tanaman vertikultur umumnya di letakan di sekeliling rumah atau di pekarangan, maka untuk mencegah adanya gangguan hewan yang bisa merusak, sebaiknya tanaman perlu dipagar sehingga tanaman lebih aman. Demikian teknik budidaya tanaman dengan sistem Vertikultur semoga dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar