Senin, 14 Januari 2013

PERANAN DAN CARA APLIKASI PUPUK NPK PADA TANAMAN PADI



                     PERANAN DAN CARA APLIKASI  PUPUK NPK PADA TANAMAN PADI



Peranan ketiga unsur ini ( N, P dan K ) sangat penting terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, dimana interaksi dari ketiga unsur ini akan menunjang pertumbuhan tanaman. Unsur N diperoleh dari pupuk Urea, unsur P dari SP-36 / TSP sedangkan unsur K dari KCL dan Zk.


Unsur N adalah unsur yang cepat kelihatan pengaruhnya pada tanaman. Unsur ini berperan utama dalam : merangsang pertumbuhan vegetatif ( batang dan daun ); meningkatkan jumlah anakan dan meningkatkan jumlah bulir / rumpun. Kekurangan unsur N menyebabkan : pertumbuhan kerdil ; daun menguning dan sistem perakaran terbatas. Sedangkan kelebihan unsur N menyebabkan : pertumbuhan vegetatif memanjang ( lambat panen ); mudah rebah; menurunkan kualitas bulir dan respon terhadap serangan hama dan penyakit.

Pengaruh Unsur P terhadap tanaman sulit untuk dijelaskan secara detail, tetapi fungsi unsur ini adalah sebagai berikut : memacu terbentuknya bunga, bulir pada malai; menurunkan aborsitas, menunjang perkembangan akar halus dan akar rambut; memperkuat jerami sehingga tidak mudah rebah dan memperbaiki kualitas gabah. Adapun kekeurangan phospor menyebabkan pertumbuhan kerdil; jumlah anakan sedikit dan daun meruncing berwarna hijau gelap.

Kalium berperan sebagai aktivator berbagai enzim, dengan adanya unsur Kalium tersedia di dalam tanah, menyebabkan antara lain : tanaman tumbuh tegar, merangsang pertumbuhan akar dan tanaman lebih tahan terhadap hama dan penyakit. Kekurangan unsur Kalium menyebabkan : pertumbuhan kerdil; daun kelihatan kering dan terbakar pada sisinya; menghambat pembentukan hidrat arang pada biji; permukaan daun memperlihatkan gejala korotik yang tidak merata dan munculnya bercak coklat mirip gejala penyakit pada daun yang berwarna hijau gelap. Kelebihan Kalium menyebabkan kadar magnesium pada daun menurun sehingga daun menua dan pada tingkat terendah , aktivitas fotosintesis terganggu.

PEMUPUKAN YANG BERIMBANG

Pemupukan sebaiknya dilakukan secara berimbang yang berarti disesuaikan juga dengan kondisi tanah. Perimbangan yang tepat menyebabkan ketiga unsur utama ini akan saling mengendalikan, mengimbangi, dan saling mendukung. Demikian juga dengan unsur-unsur lainnya.. 

Pupuk yang diberikan merupakan unsur tambahan sehingga jumlah Nitrogen, Phospor dan Kalium yang tersedia bagi tanaman berada dalam perbandingan yang tepat. 

Pada saat bersamaan, ketersediaan unsur-unsur lainnya juga harus optimal. Contohnya, pemupukan hanya dengan urea saja, akan menyebabkan tanaman kelihatan cepat rimbun, tetapi lemah, mudah rebah dan rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Demikian juga sebaliknya jika hanya diaplikasikan pupuk SP36 dan KCl saja, akan tidak berpengaruh optimal terhadap pertumbuhan dan produksi. Pada prinsipnya keseimbangan hara secara menyeluruh sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan yang normal.

WAKTU PELAKSANAAN PEMUPUKAN
Waktu pemupukan diberikan sesuai dengan tingkat pertumbuhan tanaman dan jenis pupuk yang akan menjamin optimalnya penyerapan unsur pupuk oleh tanaman. Pemberian pupuk SP36 dan TSP dilakukan pada saat tanaman dan Urea diberikan dua kali yaitu 1/2 dosisseminggu setelah tanam dan ½ dosis berikutnya 35 hari stelah tanam ( pada saat tanaman aktif ). KCL sebaiknya diberikan lebih sedikit tetapi lebih sering, lebih baik dibandingkan dengan pemberian dalam jumlah besar sekaligus. Untuk menjamin penyerapan unsur hara dari pupuk KCl maka pemberian dilakukan sesuai denga tingkat pertumbuhan tanaman padi, yaitu 1/3 dosis pada seminggu setah tanam, 1/3 dosis pada 35 hari setelah tanam ( saat anakan aktif ) dan 1/3 dosis pada 55 hari stelah tanam saat primordia 
HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA SAAT PEMUPUKAN
  1. Jika anda menggunakan Urea, SP36 dan KCl (200-250 Kg : 100-150 Kg : 75-100 Kg /ha). Satu hari sebelum tanam lakukan penyebaran pupuk SP36 100%. Setelah umur 7 hst lakukan penyebaran Urea 30% dengan KCl 50%. Ketika umur 20 hst lakukan penyebaran urea 40 % dan setelah berumur 30 hst lakukan penyebaran urea 30% dan KCl 50%. Jika anda menggunakan Urea, SP36 dan KCl namun anda mempunyai BWD. Aplikasi pertama dan kedua sama seperti diatas (Sebelum tanam aplikasi SP36 100%, 7 hst aplikasi urea 30% ditambah KCl 50%), tetapi setiap seminggu sekali lakukan tes warna daun dengan BWN. Jika hasil pengetesan tersebut dirasa butuh penambahan urea baru lakukan penambahan sedikit saja sekitar 10%. Pengetesan dilakukan sampai tanaman padi berumur 40 hst. Pada umur 30 hst KCL yang tersisa 50% diberikan semuanya.

  1. Jika anda menggunakan Urea dan NPK Ponska (100 Kg : 300 Kg / ha). Umur 7 hst berikan urea 30% dan NPK Ponska 50%, pada umur 20 hst berikan urea 40% dan setelah umur 30 hst berikan urea 30% dan NPK Ponska 50%. Jika menggukan BWD aplikasi 7 hst berikan Ponska saja 50% tanpa urea, setelah satu minggu lakukan test dengan BWD jika hasil tes dirasa perlu penambahan urea lakukan penambahan 10% saja. Demikian seterusnya lakukan pengetesan setiap seminggu sekali dengan BWD. Ketikan umur 30 hst berikan Ponska yang 50%.

  1. Jika anda menggunakan Urea dan NPK Pelangi (100 Kg : 300 Kg / ha). Berikan NPK pelangi 100% di saat padi berumur 1 hst. Setelah satu minggu berikan urea 30%. Ketika umur 20 hst berikan urea 40% dan ketika padi berumur 30 hst berikan urea yang 30%. Jika anda menggunakan BWD berikan NPK Pelangi 100% ketika padi berumur 1 hst, setelah 7 hst lakukan test dengan BWD dan jika hasil test BWD dirasa perlu dilakukan penambahan lakukan penambahan urea 10% saja. Demikian seterusnya lakukan pemberian urea setelah melakukan test dengan BWD setiap 1 minggu sekali.

CARA PEMUPUKAN
Pemupukan dilakukan secara manual disebar atau hambur merata pada areal tanaman. Untuk aplikasi Urea dan KCl dapat dicampur secara merata tapi harus segera diaplikasikan.

pemupukan yang dilakukan dengan cara ditaburkan


Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penggunaan pupuk dengan kombinasi Urea 200 kg / ha; SP-36 100 kg / ha dan KCl 150 kg / ha dapat meningkatkan hasil pad 6.66 ton / ha dengan effisiensi fisik culup tinggi 10.8 kg gabah kering / kg. Kombinasi pupuk dengan efisiensi 5.1 berarti setiap keluaran 1 unit memperoleh penghasilan 5 unit 
Beberapa cara tehnik aplikasi pupuk pada tanaman padi 
  1. Taburkan secara merata pada areal sawah jika anda menggunakan sistem tegel.
  2. Jika anda menggunakan sistem tanam jajar legowo maka pemberian pupuk hanya pada tempat yang ada tanamannya atau diluar legowo. Pemberian atau penyebaran dilakukan melalui legowo tersebut.
  3. Pemberian pupuk ada juga yang dijimpitkan dan ditaruh diperempatan jarak tanaman padi. Jadi tidak disebar secara merata.
  4. Ada juga petani yang kreatif yang memberikan pupuk tersebut dengan cara dijimpitkan di perempatan di antara tanaman lalu diinjak dengan satu kaki.
Semua itu terserah anda, jika ada waktu dan tenaga pemberian pupuk dengan cara dijimpit dan diinjak merupakan pemberian pupuk paling efektif karena bisa mengurangi terbuangnya pupuk oleh penguapan maupun terbawa aliran air. Namun jika anda merasa repot dan nggak ada waktu boleh disebar saja secara merata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar