Jumat, 26 April 2013
PESTISIDA NABATI UNTUK PENGENDALIAN HAMA TANAMAN PERTANIAN YANG RAMAH LINGKUNGAN.
Arah dan program pembangunan sekarang ini memberikan petunjuk, bahwa tantangan terhadap aktivitas pertanian Akan semakin kuat dari tahun ketahun. Upaya pembangunan pertanian dilakukan melalui empat cara yaitu, Intensifikasi, Rehabilitasi, diversifikasi dan ektensifikasi. Adapun yang paling penting dalam pembangunan pertanian adalah melalui intensifikasi, secara teknis program ini adalah introduksi varietas unggul penggunaan pupuk berimbang, peningkatan frekuensi tanam, terutama untuk tanaman semusim, perbaikan irigasi dan penggunaan pestisida terutama pada awal program intensifikasi. Salah satu kendala penggunaan pestisida kimiawi dalam program pertanian adalah kendala ekologi. Penggunaan pestisida serampangan atau dosis yang kurang tepat dapat menimbulkan eksplosif hama dan perkembangan lebih lanjut banyak yang ditimbulkan akibat penggunaan pestisida kimia baik secara langsung maupun tidak langsung terjadi resistensi, rezurgensi dan eksplosifnya hama-hama baru. Akibat dampak negative tadi mendorong para ahli berfikr untuk kembali ke produk-produk alami yang khususnya menggunakan bahan tumbuhan sebagai bahan aktif pestisida yang dikenal dengan nama pestisida Nabati. SEBENARNYA APAKAH PESTISIDA NABATI ITU Pestisida nabati adalah ramuan pestisida yang menggunakan bahan aktifnya dari produk tumbuh-tumbuhan. Sebenarnya penggunaan ramuan atau formulasi dari produk alami tumbh-tumbuhah ini sudah sejak lama dikenal oleh petani Indonesia. Menurut Gatot Kartono dan Trihadiyani (1994). Formulasi pestisida nabati dikenal sejak tahun 1909 dan penggunaannya pada tahun 1939, namun perhatian terhadap pestisida nabati ini terhenti ketika pestisida kimia yang mempunyai keampuhan untuk mematikan hama ditemukan, dan setelah terbukti DDT mampu menekan dan mematikan nyamuk sebagai pembawa penyakit malaria yang saat itu merupakan penyakit yang menghantui dunia. Sejak itulah orang berpaling dari pestisida nabati ke pestisida kimia, mereka menganggap sebagi dewa penolong dalam produksi pertanian. Pengalaman pada pengendalian hama tanaman padi, palawija dan sayuran menunjukkan bahwa penggunaan pestisida kimiawi ditingkatkan, ternyata masalah hama masih menjadi kendala dan bahkan semakin merajalela serta menggenaskan, hal ini disebabkan karena ; 1. Hama menjadi kebal terhadap formulasi pestisida kimia. 2. Musuh alami predator dan parasit mati akibat pestisida kimia 3. Hama memperlihatkan rezurgensi terhadap formulasi pestisida kimia. Kecuali hal tersebut diatas timbul dampak negative akibat-akibat penggunaan pestisida kimia antara lain: a. Serangga penyerbuk bunga dan hewan ternak juga ikut mati. b. Polusi udara, air dan tanah tidak dapat dihindarkan. c. Kecelakaan pada manusia dengan terjadinya keracunan kronis, Dari dampak negative penggunaan pestisida kimia tersebut pemerintah merubah kebijaksanaanya dalam masalah penaggulangan hama, yakni dengan menggunakan pestisida lain. Pendekatan menggunakan secara konprenhensif berdasarkan prinsip-prinsip ekologi, Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) yang merupakan tindak lanjut dari kebijaksanaan pemerintah yang memasyarakatkan antara lain pengetahuan yang mendalam tentang interaksi antara komponen–komponen agro ekosistem (Kelompok hama tanaman, musuh alami, agronomi, kondisi cuaca dan factor manusia sebagai pengelola) Pestisida nabati perlu disajikan sebagai alternative substitusi pestisida kimia karena pestisida nabati mempunyai kelebihan antara lain aman terhadap lingkungan, hampir tidak meninggalkan residu, mudah diperoleh serta relative murah harganya. Reaksi pestisida nabati terhadap hama dapat secara kontak, fumigasi dan racun kontak, meskipun reaksinya agak lambat, hal in i cenderung musuh alami memakan lebih cepat. Gejala keracunan hama oleh pestisida nabati adalah terjadinya gerakan serangga yang kurang aktif baik dalam kegiatannya merusak tanaman, bahkan timbulnya kelumpuhan hama itu sendiri. JENIS-JENIS TUMBUHAN SEBAGAI PESTISIDA NABATI. Sekarang para ahli mulai mencari dan meneliti tumbuhahn yang mengandung bahan aktif sebagaai pestisida nabati. Beberapa tumbuhasn yang dapat diperhatikan antara lain mimba (Azadiracta indica), tembakau (Nicotianan tabacum). Tuba (Derriseleptica) dan Mindi (Melbia sp). Karena dari formulasi tumbuhan tersebut dapat mengendalikan bahkan menekan larva penggerek daun dan batang pada berbagai jenis tanaman pertanian. Nicotin pada tumbuhan sangat efektif untuk Aphida dan serangga berbadan lemah lainnya yang menimbulkan gejala kejang lumpuh dan mati ( Matsumura, 1976) Memang secara khusus belum banyak penelitian tentang pengunaan pestisida nabati untuk mengendalikan berbagai jenis hama tanaman pertanian di Indonesia, dapat dilihat dalam table berikut ini. JENIS TUMBUHAN PESTISIDA NABATI NO TUMBUAHN BAHAN AKTIF KETERANGAN 1. Mimba Mimba Ekstrak daun 2. Tuba Derris Ekstrak akar 3. Cikusau Paretmins Ekstrak daun dan batang 4. Cengkeh Eugenol Ekstrak buah dan bunga 5. Gandum Alkaloid Ekstrak umbi 6. Lada hitam Alkaloid Bubuk, buah 7. Vatey trifolia Alkoloid Ekstrak daun 8. Duku Alkoloid Ekstrak kulit buah 9. Mindi Alkoloid Ekstrak daun 10. Arona galabia Alkoloid Ekstrak biji 11. Bengkoang Alkoloid Ekstrak biji 12. Nilam Oil resin Ekstrak biji 13. Jambu mete Oil resin Ekstrak minyak kulit biji 14. Kecubung Oil resin Ekstrak bunga 15 Sawolucin Oil resin Ekstrak biji 16. Kluwih Oil resin Ekstrak biji 17. Temu HItam tumerol Ekstrak rimpang 18. Kencur tumerol Ekstrak rimpang 19. Kunyit tumerol Ekstrak rimpang Konsep penggunaan pestisida nabati cukup besar dan penting sebagai substitusi pestisida kimia, karena mempunyai kelebihan, aman terhadap lingkungan, tidak meninggalkan residu, mudah diperoleh dan harganya relatih murah. Pencarian dan penelitian penggunaan pestisida nabati belum begitu luas, sehingga dapat merupakan peluang bagi peneliti dan agro industry khususnya pestisida nabatai Demikian manfaat penggunaan pestisida nabati yang ramah lingkungan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya(mnr)
SIPUT MURBEI ATAU KEONG EMAS MERUPAKAN SALAH SATU HAMA TANAMAN PADI
Siput Murbei (Pomaceae) mendapat julukan nama ini dikarenakan bentuk telurnya seperti buah murbei dengan warna merah jambu. Disebut juga dengan naman Keong Mas, karana warna cangkangnya yang berwarna kuning keemasan sehingga menarik bagi yang melihatnya, sedang dinegeri asalnya yaitu Amerika serikat siput ini dinamakan Golden Snail Kuhol. Siput murbei termasuk dalam Famili Ampuloracideae Kelas Gastropoda. Filum Molusca. Berbeda dengan siput biasa siput ini selain memiliki warna telur yang berbeda, cangkangnya juga lebih tipis dan lebih rapuh. Berkembang biak lebih cepat dan pesat serta makannya lebih rakus (Herbisor Polivagis). Pada kondisis lingkungan yang sesuai siput ini akan memeprcepat pertumbuhan dan perkembangannya, adapun besar dan ukuran tubuh siput ini dapat mencapai dimater 6-8 cm. PEREKEMBANGAN. Setelah mengadakan perkawinan antara siput jantan dan betina, maka siput betina mampu bertelur 300-500 butir tiap ekor. Induk yang besar bertelur lebih banyak dibandingkan dengan yang kecil. Tiap induk dalam 1 bulan mampu bertelur 15 kali. Telur diletakkan diatas permukaan tanah atau menempel pada batang padi, tanaman pematang atau akar akar pohon agar memeproleh suhu yang tinggi dan sinar matahari, selanjutnya dalam jangka waktu 14-17 hari telur sipu ini sudah mulai menetas. Keong mas ini tiap induk dalam waktu 1 bulan mampu memproduksi telur 4.500 s/d 7.500 butir. Perkembangan lebih cepat bila hidup pada lingkungan sawah yang rawa dengan makanan tersedia cukup banyak dan tidak ada predator bagi telur keong ini seperti ikan, burung, semut atau tikus. Keunikan yang terjadi pada perkawinan keong atau siput ini adalah biasanya dua keong jantan sering mengawini satu keong betina secara bersamaan atau bersama-sama dalam waktu yang sama pula. ASAL MULA SIPUT MURBEI Siput murbei konon kabarnya berasal dari negeri paman sam, di Asia berkembang mula dari Philipinan masuk ke Indonesia dengan tujuan sebagai hiasan pengisis aquarium. Setelah lama kelamaan pemiliknya bosan akhirnya membuang siput ini begitu saja, sehingga berkembang biak di perairan umum. Karena keong ini perkembangannya sangat pesat. Kemudian ada usaha untuk membudidayakan keong ini sebagai bahan makanan ternak atau juga untuk dikonsumsi sebagai lauk pauk. Siput ini ternyata sangat baik dijadikan sebagai pakan ternak khususnya itik atau bebek, lele dumbo dan ternyata mampu meningkatkan produksi telur itik yang sangat signifikan. Keong ini ternyata juga dapat dikonsumsi oleh manusia dalam bentuk menu masakan seperti sate keong, gulai atau pepes keong. Akan tetapi sampai saat ini jumlah pengkonsumsi keong ini masih relatih rendah jumlanya karena belum dikembangkan adanya resep masakan yang lebih menarik bagi konsumen khususnya resep masakan dari keong mas ini. PENYEBARAN. Penyebaran keong mas ini dibantu oleh manusia, lalu lintas air seperti perahu yang membawa telur-telur menempel. Aliran air dan adanya banjir sangat mempercepat proses penyebaran keong ini. Pada perairan yang menggenang sepanjang tahun keong ini sulit dimusnahkan. Bila musim kemarau dating dan persawahan kering siput ini mampu bertahan di tanah dengan bertapa tanpa melakukan aktivitas selama 3-5 bulan. BIla musim hujan datang keong ini hidup kembali dan aktivitas seperti biasanya. Biasanya keong ini berada pada posisis lubang cangkang di atas untuk menahan simpanan air yang ada didalamnya, kemudian menutupnya dengan rapat rapat. KEONG INI BERPOTENSI SEBAGAI HAMA TANAMAN PADI YANG SANGAT MERUGIKAN Karena sifat dari keong ini yang herbifor polifagus, perkembangannya yang sangat cepat dan pesat, mudah beradaptasi dengan lingkungan, maka siput ini sangat potensial sebagai hama perusak tanaman padi atau tanaman kangkung di persawahan. Keong yang berukuran diameter 0,5 -1 cm saja telah mampu memakan tanaman. Bibit dan tanaman muda yang baru ditanam merupakan masa kritis bagi serangan siput ini . Pada populasi 30 ekor/ m2 tanaman padi muda menjadi puso dalam waktu semalam saja. Pada tanaman padi yang sudah berumur cukup dewasa siput ini memakanan tunas -tunas muda, sehingga anakan padi menjadi berkurang. Aktivitas makan, kawin ,migrasi, bertelur lebih banyak dilakukan hama keong ini pada malam hari, karena keong ini tidak tahan terhadap terik sinar matahari yang menyengat. CARA PENGENDALIAN Cara pengendalian siput murbei sampai saat ini masih menggunakan pengendaalian secara mekanis atau fisk yaitu dengan cara menangkap siput-siput tersebut kemudian dikumpulkan, selanjutnya untuk dijadikan pakan ternak seperti itik atau lele dumbo atau bahkan untuk dikonsumsi sebagai lauk pauk dalam bentuk olahan atau masakan sate keong, pepesan keong atau gulai keong dan banyak lagi cara yang lainnya. Demikian tulisan tentang siput murbei yang banyak merugikan petani padi, semoga tulisan ini dapt bermanfaat bagi yang memerlukannya
Langganan:
Postingan (Atom)
Label
- ANALISIS
- award
- Baja dan Nutrien
- Bena Perang
- Bengkel dan Forum SRI
- Biodiversiti dan Alam Sekitar
- BIOLOGI
- Bioteknologi Pertanian
- Bisnis
- BUAH
- BUDIDAYA
- BUDIDAYA KARET
- BUDIDAYA KELAPA SAWIT
- BUDIDAYA TANAMAN
- BURUNG
- Dapur
- dasar dasar produksi tanaman pangan
- DDPT
- DDPT2
- E_teks pes 6
- Ekologi dan Diversiti
- Ekologi dan Epidemiologi
- ekologi umum
- Ekonomi Hijau
- Ekonomi Pertanian
- Fisiologi Tanaman
- game angry birds
- Gangguan Keruntuhan Koloni
- HAMA
- hot
- icon folder
- ILMU TANAH
- Infografik
- Inspirasi
- Isu Semasa
- JAMUR
- KATA KATA MUTIARA
- Keselamatan Makanan
- Kesihatan Tanah
- Komik
- kunci gitar
- lanskap
- Lantai Kayu
- Laporan dan Jurnal
- MAKALAH
- Mesin dan Jentera
- Musuh Alami
- Padi dan Beras
- Padi Selangor
- Padi SRI
- PANGAN
- Parquet
- pemupukan
- Pengurusan Air
- Pengurusan Perosak Bersepadu
- PENYAKIT
- Penyakit dan Perosak
- Perataan Tanah
- Perawatan
- Perbaikan
- PERKEBUNAN
- Persidangan dan Forum
- PERTANIAN
- Pertanian dan Makanan
- Pertanian Lestari
- Perubahan Iklim
- pes 2013
- pes 6
- pes 6 2
- Predator dan Parasitoid
- PROPOSAL USAHA
- PUPUK
- Racikan
- Racun Perosak
- Revolusi Hijau
- Santai
- SDA
- sefwere mempercepat copy
- sofwere
- sofwere 2
- sofwere edit foto
- sofwere islami
- sofwere2
- Taman
- TANAMAN
- Tazkirah
- Teknologi Maklumat
- TERNAK
- thema
- thema bola
- thema keren
- Tips
- TOTARIAL
- TOTARIAL2
- TV ONLINE
- Ukuran-ukuran
- Usaha
- USAHA TANI
- Wallpaper
- walpaper bola
- we 8
- we9