Jumat, 05 April 2013
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN MELON DENGAN MULSA PLASTIK
Melon (Cucumis melo) berAsal dari spesies tanaman merambat dari family Cucurbetaceae. Tanaman ini buka asli Indonesia melainkan datang dari berbagai negeri seperti Taiwan, Amerika, Eropa, China dan juga Jepang. Sekitar tahun tujuh puluhan. Di Indonesia perkembangan pertama kalinya di wilayah Jawa Barat yaitu disekitar daerah Bogor. Sedangkan perkembangannya sekarang sudah sampai Jawa Tengah, Jawa Timur dan bahkan sekarang sudah meluas keseluruh penjuru wilayah negeri kita Indonesia. Dibanding semangka atau blewah tanaman melon lebih dekat kepada tanaman blewah. Melon merupakan buah-buahan yang rasanya manis, legit, aromanya harum. Tetapi ukuran buahnya dibanding blewah, buah melon rata-rata lebih kecil akan tetapi lebih sempurna bulatnya dibanding dengan blewah. Sedangkan daging buah melon lebih halus, lebih renyah. Banyak ragam jenis melon seperti Sky Rocket dari Taiwan yang akhir-akhir ini paling laris di pasaran, Karena rasanya lebih manis, legit dan aroma buahnya lebih harum dan lebih segar dibandingkan dengan melon lainnya. Ada juga melon yang berasal dari Amerika serat dari permukaan kulit buahnya yang lebih kecil dan lebih halus dibanding dengan jenis Sky Rocket. Sementara itu melon dari Denmark ada yang dikenal dengan Jenis Hales Best dan Honey Dew, Hales best daging buahnya berwarna merah. sedang Honey Dew warnanya kehijauan dan berkulit mulus. Buah melon selain dikonsumsi dalam bentuk keadaan segar, juga dapat dimanfaatkan sebagai sirup, bahan campuran selai, campuran jus susu dan lainnya. Tanaman melon menghendaki sinar matahari penuh dan hari yang panjang ternyata cukup luwes terhadap iklim suatu daerah, sebab walaupun ditanam di daerah yang tidak memenuhi persyaratan yang diminta masih mau berbuah. Namun untuk bertanam melon tidak hanya menemukan tempat yang subur, pH netral, akan tetapi harus tahu tempat itu bekas ditanami apa. Karena kita tidak ingin tanamannya terkena musibah serangan hama dan penyakit, yang ditinggalkan oleh tanaman sebelumnya. Karena tanaman melon tergolong tanaman manja dan gampang sakit sakitan. kalau sudah terserang hama dan penyakit yang ringan sekalipun, sudah bukan main sulit untuk dikendalikannya. Hal inI yang sering menyebabkan produksi menurun secara drastis. Penggunaan Mulsa Plastik HItam perak Alternatif masukan teknologi yang mampu mengatasi hama penyakit yaitu dengan menutupkan mulsa plastik hiutam perak pada lahan bedengan. Teknologi mulsa plastic telah banyak diterapkan oleh petani melon. plastic tersebut bagian permukaanya berwarna perak metalik dan bagian bawahnya berwarna hitam. penggunaanya dengan menutupkan pada bedengan. Adapun manfaat penggunaan mulsa plastic ini antara lain: 1. Penggunaan pupuk lebih efektif dan efisien. 2. Menjaga suhu udara dan kelembaban udara 3. Mencegah penguapan air yang terlalu cepat 4. Menekan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman 5. Mencegah kelongsoran guludan akibat air hujan 6. Mencegah pertumbuhan guilma. Cara penanaman. Pesemaian dibuat sekitar 15 hari sebelum masa tanam. Bedengan pesemaian setiap 10 m2 membutuhkan pupuk organic 30 Kg, TSP 1 Kg, Furadan secukupnya. Kebutuha benih setiap hektarnya + 150 gram. Sebelumnya benih direndam dengan air selama satu jam, kemudian direndam lagi dengan larutan fungisida kurang lebih satu jam. Setelah perendaman benih diangkat dan diletakkan diatas handuk basah yang bersih kemudian ditaruh diruang gelap yang agak tertutup untuk memperoleh suhu ruangan Kurang lenih 25 Derajat Celcius. Suhu ini merupakan suhu yang sangat baik untuk pertumbuhan kecambah melon. Bila benih sudah berkecambah kurang lebih 2 mm dipindah ke kantong plastic (polybag) yang sudah diisi campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1;1;1 . Apabila kecambah telah tumbuh menjadi tanaman muda yang sudah berdaun 3-4 helai, barulah dipindahkan kelapangan. Bedengan tanaman dibuat dengan ukuran lebar 300 cm panjang disesuikan dengan situasi dan kondisi setempat. Jarak antara bedengan 40 cm. Pupuk dasar terdiri dari pupuk kandang, 9-10 ton, Za 250 Kg, KCl 100 Kg, TSP 150 Kg per hektar. dicampur pada bedengan sampai merata. Dan tambahkan furadan 10 Kg. Selanjutnya bedengan ditutup dengan mulsa plastic, bagian samping ditutup tanah agar plastic melekat ketanah dengan erat sehingga tidak bergeser. Jarak tanam 60 x 300 cm kemudian dibuat lubang tanam diameternya 10-12,5 cm. selanjutnya dengan menggunakan kaleng yang bagian bibir atasnya digunting seperti gergaji. Kaleng ditekan kebawah dan bagian gergaji terletak dibawah sehingga plastik tergores dan berlubang untuk tempat tanaman melon nantinya. Saat tanam yang baik yaitu pada bulan mei atau Juni, setiap lubang ditanami satu bibit, dan penyulaman dilakukan segera setelah ada bibit yang mati. kurang lebih setelah 7-10 hari penyulaman perlu dilakukan. Pengairan Pengairan dilakukan dengan mengairi selokan-selokan diantara bedengan bedengan. Dalam masa pertumbuhan pengairan dilakukan setiap dua minggu sekali. Pengairan dilakukan bila perlu saja. Sesudah terlihat bunganya penyiraman dikurangi kira-kira selama 2 minggu saja. Hal Ini disebabkan kalau kebanyakan air, buahnya gampang pecah, Begitu sudah mendekati pemetikan, saat usia tanaman sekitar 55 sampai dengan 65 hari atau satu hari sebelum panen siraman betul-betul harus dihentikan, hal ini agar saat pengambilan buah tanah tidak terlampau becekr dan buah terasa manis serta tahan lama. Pupuk susulan pertama diberikan lebih kurang umur 15 hari setelah tanam dengan dosis 25 Kg Za, 25 Kg Urea, 100 kg TSP. Pupuk susulan kedua sekitar 4-5 minggu setelah tanam dengan dosis 50 kg Urea, 50 kg Za, dan 50 Kg KCl per hektar yang dibenamkan disekitar tanaman dengan jarak minimal 15-20 cm dari tanaman. Pemangkasan Dalam bertanam melon perlu adanya pemangkasan. Pemangkasan dilakuakn kalau udara cerah dan kering, sehingga bekas luka tak diserang oleh jamur. Pemangkasan dilakukan ketika tanaman sudah mengeluarkan 7-8 helai daun, yang dipangkas paling awal adalah cabang sekunder yang dekat tanah, caranya dengan menyisakan dua helai daun dan selanjutnya cabang cabang sekunder yang tumbuh kemudian dipangkas dengan menyisakan dua helai daun juga. Kalau batang utama sudah mencapai 20 - 25 mata ruas, baru dilakukan pangkasan pucuknya. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik kita bisa melakukan penyerbukan sendiri yang caranya sebagai berikut: Setelah bunga betina mekar, serbuk sari dari bunga jantan diambil dengan kuas kecil yang halus, Kemudian oleskan pada putik bunga betina secara merata dan dilakukan secara pelan-pelan dan hati-hati. Penyerbukan dilakukan pada pagi hari dan paling lambat jam delapan pagi harus sudah selesai dalam menangani perlakuan penyerbukan. Penyerbukan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Pengendalian hama Penyakit. Hama yang penting yang menyerang tanaman melon antara lain. Aphis, Tungau merah, lalat buah, Ulat daun, kumbang daun, caranya yaitu diberantas dengan Insektisida Lannate Dibrom 8 E, Bayrusil 25 EC, Malathion Kelihan. Sedangkan penyakit layu, busuk akar, karat dapat disemprot dengan menggunakan Benlate, Menzate dan lainya. Setelah tanaman melon sudah berumur 55-65 hari maka tanaman sudah mulai dapat dipanen, yaitu kalau sudah ada tanda-tanda retak pada tangkai buah, garis pemisah antara tangkai dengan buahnya tampak begitu jelas, aroma buah sudah menusuk , urat nampak lebih tegas, kalau kulit buah berurat dan jika buahnya ditepuk dengan jari tangan akan berbunyi keras. Demikian teknik dan cara budidaya tanaman melon dengan menggunakan mulsa plastic perak hiutam semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya. (mnr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar