Jumat, 05 April 2013
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG HYBRIDA DAN KOMPOSIT
Pada saat ini komoditas jagung sangat potensial dan mendapat prioritas untuk dikembangkan. Selain sebagai sumber karbohidrat dan protein, jagung juga merupakan bahan baku utama industri pakan ternak dan industrI lainnya dan merupakan komoditas penting dalam upaya diversifikasi pangan guna mempertahan ketahanan pangan di Indonesia 1. Syarat tumbuh. Jagung pada umumnya ditanam didaerah dataran rendah baik ditegalan, disawah tadah hujan maupun sawah irigasi, namun tanaman ini masih dapat tumbuh pula pada daerah dengan ketinggian antara 1000 m - 1800m dari permukaan laut (DPL) • Tanah yang dikehendaki yaitu tanah berstekstur lempung, lempung berdebu, lempung berpasir, struktur gembur pH antara 5,5 – 7,5 dan kemiringan lahan < 8 % • Iklim, iklim yang dikehendaki yaitu intensitas sinar matahari 100%, curah hujan 100 -200 mm/bulan, ketinggian tempat 0 -1300 meter dari permukaan laut (DPL), temperatur 24-34 derajat celcius, tipe iklim A-E ( Oldeman) • Cara penanaman • Benih, varietas unggul jagung berpotensi produksi tinggi 10-12 ton pipilan kering/ Hektar. a) Mutu Benih, kriteria benih yang bermutu adalah sebagai berikut: o Daya tumbuh tinggi > 80 % o Murni secara fisik dan genetik o Sehat, bernas dan mengkilat dari hasil panenan baru (belum lama disimpan) o Tumbuh serentak dan cepat. b) Jumlah benih yang dibutuhkan. Kebutuhan benih per hektar dapat dihitung dengan rumus Sebagai berikut: 100 100 100 S B = 10.000 -------- X -------- X ----------- X -------- X T P Q R 100 B : Benih yang dibutuhkan ( gram ) P : jarak antar barisan (cm) Q : jarak rumpun dalam barisan R : Daya tumbuh benih (angka %) S: Bobot per 100 biji (gram ) T: Jumlah benih perlubang. Anjuran benih jagung per hektar yaitu Untuk varietas komposit : 30 Kg /Ha, sedangkan untuk hibrida : 20 kg /Ha 1. Pengolahan tanah. • Pengolahan tanah sempurna Tanah dibajak dan dicangkul 2 kali sedalam 20-25 cm, gulma dan sisa tanaman dibenamkan , tanah digaru sampai rata. Waktu pengolahan tanah minimal satu minggu sebelum tanam Bila waktu tanam mendesak, pengolahan tanah hanya pada barisan tanaman saja selebar 60 cm dengan kedalaman 20-25 cm • Minimum tillage tanah yang peka erosi ( bertekstur ringan ) dilakukan konservasi tanah dan sedikit pengolahan tanah, bila waktu tanam mendesak pengolahan tanah hanya pada barisan tanaman saja selebar 60 cm dengan kedalaman 20-25 cm. • Tanpa pengolahan tanah ( pada lahan sawah yang tanahnya ringan) Menggunakan herbisida 2-3 liter untuk memberantas gulma. Tanah dicangkul hanya pada lubang petanaman . perlu ditambahkan mulsa untuk mengatasi erosi dan menekan tumbuhnya gulma. 2. Penanaman. Untuk jagung komposit, benih dimasukkan sebanyak 2 biji per lubang ke dalam tugalan sedalam 3-5 cm , untuk jenis hibrida 1 biji per lubang. 3. Penyulaman dan penyiangan. • Penyulaman dilakukan 7 hari setelah tanam • Penjarangan pada umur 2-3 minggu • Pembumbunan pada umur 3-4 minggu pada saat penyiangan. 4. Pengairan Kebutuhan air pada tanah pertanaman jagung cukup sampai kapasitas lapang. Dan diadakan pembuatan saluran air untuk mengatasi kekeringan dan genangan air. 5. Penyiangan. Keterlambatan penyiangan 1 hari saja pada awal pertumbuhan akan menurunkan hasil 1 %. Penyiangan dilakukan 2-3 kali. Penyiangan dilakukan sebelum pemupukan susulan urea. 6. Pemupukan. Pupuk alam /pupuk kandang , kompos/ pupuk hijau diberikan sebanyak 15-20 ton/Ha pada saat pengolahan tanah. Dosis pupuk buatan, Urea : 300 Kg/Ha, SP 36 100 kg/Ha dan Pupuk KCl : 50 Kg / Ha Waktu pemupukan. Pupuk dasar 1/3 bagian urea. Seluruh pupuk SP 36 dan KCl diberikan pada saat tanam, dan 2/3 bagian Urea diberikan satu bulan setelah tanam. Pupuk pelengkap cair (PPC) dosis dan cara penggunaan disesuaikan dengan anjuran. 7. Pengendalian hama penyakit. Bila ada tanda tanda serangan hama dan penyakit diatas ambang ekonomi segera dikendalikan dengan pestisida dengan dosis yang telah dianjurkan. PANEN DAN PASCA PANEN 1. Tanaman jagung dapat dipanen apabila sudah mencapai masak optimal hal ini tergantung dari varietas dan tingggi tempat penanaman. 2. Tanda-tanda jagung siap untuk dipanen apabila klobotnya telah berwarna coklat muda dan kering serta bijinya mengkilat. Bila biji ditekan dengan kuku tidak berbekas dan kadar air mencapai 35-40 % 3. Perlakukan hasil untuk benih , setelah dikupas tongkol diseleksi, dikeringkan sampai kadar air mencapai 18 %, kemudian dipipil dan dikeringkan sampai kadar air 12 %. Sedangkan untuk konsumsi pengeringan dapat berupa tonggkol berklobot atau kupasan dan pipilan sampai kadar air mencapai 12- 14 % Demikian teknik dan cara budidaya tanaman jagung secara sederhana semoga dapat bermanfaat bagi yang memerlukan (mnr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar