Jumat, 08 Maret 2013
TEKNIK PEMBUATAN EMPING MELINJO UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN
Emping melinjo adalah jenis makanan ringan yang bentuknya pipih bulat, bahan bakunya berasal dari biji melinjo yang sudah tua. Hampir semua orang sudah mengenal apa yang namanya emping melinjo, dan jenis makanan ini memiliki rasa dan aroma yang khas. Emping melinjo memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, selain karbohidrat juga mengandung lemak, protein, mineral dan vitamin dari 100 gram emping melinjo mengandung: Kalori : 345,00 kalori, Karbohidrat ;71,50 mg. Protein : 120,00 mg, Lemak : 1,oo mg, Kalsium : 100,00 mg, Fospor: 400,00 mg, Besi : 5,00 mg Vitamin B: 0,20 ( Anonim,95) Emping melinjo yang dijual dipasaran ada bermacam-macam ukurannya yaitu kecil, sedang dan besar. Emping ukuran kecil dikenal dengan nama ceprek, emping ini dibuat dari satu biji melinjo untuk satu buah emping. Emping ukuran sedang dibuat dari beberapa biji melinjo yang dipipihkan dan disatukan, sedangkan untuk emping ukuran besar biasanya dibuat dari biji melinjo sebanyak 15- 20 biji melinjo yang dipipihkan dan disatukan . Proses pembuatan emping melinjo adalah sebagai berikut A.Bahan dan Alat: Bahan dan Alat yang digunakan untuk membuat emping melinjo sangat sederhana, biasanya mudah diperoleh dan harganya pun relative murah sehingga dapat terjangkau dikalangan petani. Alat-lat tersebut meliputi: 1. Batu landasan yang permukaannya rata dan licin sebagai tempat untuk memipihkan biji melinjo. 2. Palu besi untuk memipihkan biji melinjo 3. Wajan untuk menyangrai biji melinjo 4. Kompor pemanas atau tungku api 5. Susuk untuk mengambil emping melinjo yang telah dipipihkan 6. Irus untuk mengambil biji melinjo yang sedang disangrai dari wajan 7. Anyaman bambu atau rigen untuk menjemur emping melinjo yang masih basah 8. Biji melinjo yang sudah tua dan kualitasnya baik. B. Pemilihan bahan baku Agar diperoleh emping yang berkualitas baik, maka bahan baku yang dipilih harus berkualitas baik pula. Bahan baku yang berkualitas adalah yang berasal dari biji melinjo yang sudah tua dan tidak lebih dari 3 bulan dalam peyimpanan. C. Cara membuat emping melinjo Prinsip dasar pembuatan emping melinjo adalah pengupasan kulit buah, pemanasan biji, pengupasan kulit biji, pemukulan dan pemipihan biji, pelepasan emping dari batu pemipih penjemuran dan sortasi. 1. Pengupasan kulit buah. Biji melinjo yang sudah tua dikupas kulit luarnya dengan pisau. Kulit melinjo dikerat memanjang kemudian dilepas. kulit ini bisa dijadikan sebagai sayuran. 2. Pemanasan Biji melinjo Ada tiga cara pemanasan biji melinjo dalam pembuatan emping Dengan cara disangrai tanpa pasir, pertama wajan dipanaskan diatas kompor atau pemanas lainnya. Usahakan nyala api jangan terlalu besar dan selalu konstan, kemudian biji melinjo dimasukkan sedikit demi sedikit kira-kira satu genggaman tangan, lalu diaduk-aduk dengan irus agar panasnya merata dalam pemanasan ini jangan sampai hangus. Dengan cara disangrai dengan pasir. Wajan yang telah diisi dengan pasir dipanaskan diatas pemanas hingga panas pasirnya merata. Pasir yang digunakan adalah pasir bangunan yang telah dicuci bersih sebelumnya. Jika pasir telah panas, biji melinjo dimasukkan dan diaduk-aduk bersama pasir hingga panasnya merata Dengan cara direbus. Biji melinjo direbus dalam panci yang berisi air mendidih. Dalam hal ini yang harus diperhatikan pada tahap pemanasan biji adalah lamanya pemanasan, meskipun tidak ada patokan resmi sebaiknya pemanasan serat melinjo itu cukup matang, bila terlalu matang akan menghasilkan emping melinjo yang rasanya kurang enak dan warnanya pucat sehingga kurang menarik. 3. Pengupasan kulit biji. Biji melinjo yang telah dipanaskan segera dikupas kulit tanduknya dalam keadaan masih panas, biji melinjo dipukul agar kulit tanduknya yang keras dapat terlepas . 4. Pemukulan dan pemipihan biji Setelah kulit keras biji melinjo dikupas, biji melinjo segera diletakkan diatas bantalan batu dalam keadaan masih panas/ hangat. Biji melinjo dipukul pukul dengan palu dan dipipihkan hingga rata. Hal ini merupakan prinsip pembuatan emping melinjo. Apabila ingin membuat emping dengan ukuran yang lebih besar, maka pemukulan biji melinjo berikutnya diusahakan agar berdekatan dengan biji pertama. Demikian seterusnya sambil dibentuk bundar, sehingga jadilah emping yang ukurannya lebih besar. Prinsip pembuatan emping dari biji yang direbus pada dasarnya sama saja dengan emping dari biji yang disangrai. Untuk menjaga agar tetap panas sebelum dipukul, sebaliknya biji melinjo yang sudah direbus itu dikukus terlebih dahulu. 5. Pelepasan emping dari batu landasan Emping yang telah berbentuk bundar dan rata dilepaskan dari batu landasan dengan menggunakan susuk. Pelepasan ini dilakuakan dengan hati-hati agsupaya emping tidak sobek atau rusak. Ada cara untuk memudahkan pelepasan emping dari batu landasan yaitu dengan mengoleskan sedikit minyak goreng dibatu landasan, sebelum biji melinjo diletakkan diatasnya. Meskipun cara ini banyak digunakan oleh pengrajin melinjo, namun sebenarnya mengandung resiko. Pengolesan minyak ini akan mempercepat tumbuhnya jamur sehingga daya simpan emping mejadi kurang. 6. Penjemuran emping melinjo Emping yang sudah dipipihkan masih dalam keadaan basah. Untuk mengeringkan emping ini disusun dan ditata rapih diatas rigen kemudian dijemur, penjemuran dilakukan hingga emping kering betul agar tahan lama disimpan. 7. Sortasi Emping Setelah kering, emping melinjo kemudian dikumpulkan dan disotasi. Pemilihan ini hanya untuk membedakan kelas atau kualitas dari emping melinjo. 8. Pengemasan dan penyimpanan Emping melinjo yang telah kering dapat dikemas dan siap untuk dipasarkan. Kemasan yang digunakan adalah dengan menggunakan kantong plastic yang diikat erat-erat. Penyimpanan emping sebaiknya ditempat yang sejuk dan kering penyimpanan diupayakan jangan sampai lebih dari tiga bulan. Demikian Teknik dan cara Pembuatan emping melinjo semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat yang memerlukannya.(mnr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar