Kamis, 07 Maret 2013
TEKNIK DAN CARA PEMBUATAN TAPE KETAN
Tape ketan atau tape yang dibuat dari beras ketan adalah merupakan menu makanan khas Indonesia, banyak digemari oleh kalangan masyarakat, Tape ketan merupakan jenis makanan dan juga merupakan jenis minuman apabila itu dicampur dengan air dan ditambah buah-buahan lain yang sering disebut dengan istilah sop buah tape . Tape ketan umumnya banyak mengandung unsur gizi Karbohidrat yang berguna untuk sumber energy yang dibutuhkan untuk kesehatan tubuh manusia. Bagaimana Teknik dan cara pembuatan Tape Ketan secara sederhana, sehingga dapat diterapkan dan dikembangkan oleh petani. 1. Permasalahan. a. Beras ketan pada saat panen apabila dijual dalam bentuk beras harganya relatif murah dan dipandang kurang menguntungkan bagi petani. b. Beras ketan akan memiliki nilai tambah atau nilai ekonomi yang tinggi apabila dijual dalam bentuk olahan seperti Tape ketan atau bentuk olahan lainnya. c. Teknik dan cara pembuatan Tape ketan pada umumnya petani masih belum terampil dan belum menguasai. Bagamana Teknik dan Cara Pembuatan Tape ketan secara sederhana sehingga bisa dikembangkan oleh petani 2. Pemecahan masalah. Tape adalah makanan hasil fermentasi dari mikroba, terutama kapang dan ragi.Rasa manis dari tape dipengaruhi oleh kadar gula dari tapenya sendiri. Dalam proses fermentasi itu pati akan diubah menjadi gula oleh kapang jenis Chlamydomucor dan oleh ragi Saccharomyces Cerevisiae gula diubah menjadi alkohol. Rasa asam pada tape dapat timbul karena perlakuan-perlakuan (proses) yang kurang teliti, seperti penambahan ragi yang berlebihan dan penutupan yang kurang rapat pada saat fermentasi. Selain itu rasa asam pada tape dapat terjadi bila fermentasi berlangsung terlalu lanjut. Ragi tape sangat diperlukan dalam pembuatan tape tersebut. Ragi tape yang sudah rusak tidak baik digunakan dalam proses pembuatan tape, sebab itu harus dipilih ragi yang masih baik. Dalam fermentasi tape ketan terlibat beberapa mikro organisme yang disebut dengan mikrobia perombak pati menjadi gula yang menjadikan tape pada awal fermentasi terasa manis yang menyebabkan tape ketan berubah menjadi alkohol karena adanya bakteri actobakter aceti (mengubah alkohol menjadi asamasetat). Adapun beberapa faktor yang menyebabkan pembuatan tape ketan ini dapat berlangsung tidak sempurna salah satu penyebabnya adalah peralatan yang kurang higienis dan ragi yang sudah lama (sudah kadaluarsa).dan dapat disebabkan juga oleh pencucian beras ketan yang tidak bersih sehingga fermentasi tdak sempurna. Pembuatan tape ini berlangsung selama dua sampai tiga hari, dalam kurun tiga hari itu tape masih bisa masih bisa dimakan karena tape belum berubah menjadi alcohol, tapi jika tape sudah lebih dari tiga hari tape tidak bisadimakan (dikonsumsi) karena sudah berubah menjadi alcohol selain itu juga tape tersebut sudah membusuk. Teknik dan Cara Pembuatan Tape Ketan sebagai berikut : Peralatannya : 1. Pengukus nasi (langseng) 1 buah 2. Panci atau baskom 1 buah 3. Tampah 1 buah 4. Entong (pengaduk) 5. Kompor 6. Alat bantu : daun pisang/ kantung plastik Bahan - bahannya : 1. 500 gr beras ketan putih 2. 1 Lt air 3. 2 sdm pandan pasta 4. 400 ml air panas 5. 5 sdm gula pasir 6. 2-3 butir ragi tape, dihaluskan Cara membuat : 1. Cuci peralatan dengan bersih. 2. Cuci beras ketan sampai benar-benar bersih 3. Kemudian rendam beras ketan dengan 1 Lt air dan 2 sdm pandan pasta semalaman. 4. Tiriskan beras lalu kukus sampe beruap banyak. Selanjutnya siram dengan 400 ml air panas, kukus lagi selama 15 menit. 5.Angkat ketan dari dandang kemudian diamkan hingga dingin di tampah. 6.Ratakan ketan di dalam wadah, taburi setengah bagian ragi dan gula. Tutup dengan cara membalikan ketan, taburi juga sisa ragi dan gula. 7.Setelah itu bungkus ke dalam daun pisang, lalu letakkan di tempat yang hangat. 8.Biarkan fermentasi selama 3 hari agar menjadi tape ketan. Demikian Teknik dan cara pembuatan Tape Ketan secara sederhana, semoga dapat dikembangkan dikalangan masyarakat sebagai penambah pengetahuan dan keterampilan yang pada akhirnya semoga dapat menambah pendapatan dan kesejahteraan petani.(mnr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar