Rabu, 20 Februari 2013
TEKNIK DAN CARA BUDIDAYA TANAMAN SAWI
I. PENDAHULUAN.Pembangunan pertanian dimasa mendatang diarahkan untuk menumbuh kembangkan sistim agrisbisnis dan Agro industri, salah satu dari komoditi sayuran ini yang lagi ngetren saat ini adalah tanaman sawi. Tanaman sawi termasuk sayuran yang memiliki arti penting , karena disamping dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi masyarakat, sawi sebenarnya dapat menambah pendapatan petani. Sawi sebenarnya dapat ditanam pada semua musim, baik dimusim penghujan maupun dimusim kemarau dan umumnya dapat tumbuh dengan baik pada daerah dataran rendah maupun dataran tinggi. Di negara Indonesia tanaman sawi banyak dibudidayakan petani karena sawi memilki prospek pasar yang baik serta di Indonesia iklimnya sangat mendukung terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman sawi. II BOTANI TANAMAN SAWI. Sawi merupakan tanaman semusim yang berumur pendek antara 50-70 hari setelah pindah tanam, berdaun lonjong, halus tidak berbulu, bersayap, tangkai daun bentuknya panjang dan pipih serta tidak membentuk krop. Batangnya pendek dan beruas-ruas berupa roset daun, sistim perakarannya berupa akar tunggang dengan cabang-cabang akar silindris yang menyebar kesemua arah pada kedalaman 30 – 50 cm. Akar ini berfungsi sebagai penyerap unsur hara dari dalam tanah serta untuk menguatkan berdirinya tanaman. Struktur bunganya tersusun dalam tangkai bunga yang tumbuh memanjang dan bercabang banyak, tiap kuntum bunga terdiri atas empat helai daun kelopak, empat helai daun mahkota yang berwarna kuning cerah. Empat helai benang sari dan satu buah putik yang berongga dua. Penyerbukan bunganya dapat berlangsung dengan perantaraan serangga maupun angin. Hasil penyerbukan terbentuk buah yang berisi biji yang termasuk buah polong, yakni bentuknya memanjang dan berongga dan setiap polong berisi 2-8 butir biji, berbentuk bulat berwarna hitam. Tanaman sawi ini berkembang pesat di daerah tropis dan daerah dingin, diduga tanaman sawi ini barasal dari dataran China dan masuk ke Indonesia pada abad ke XIX , yaitu bersamaan dengan perdagangan jenis sayur-sayuran kala itu. Adapun jenis tanaman sawi yang banyak dibudidayakan di Indonesia antara lain: sawi putih atau sawi jabung, sawi hijau atau sawi bakso dan sawi huma atau sawi tegalan. III. TEKNIK PENANAMAN SAWI a. Syarat tumbuh. Tanaman sawi dapat ditanam pada dataran rendah maupun dataran tinggi, akan tetapi umumnya sawi ditanam di dataran rendah dan jarang ditanam pada dataran tinggi. Disamping itu tanaman sawi tahan terhadap musim hujan, sehingga dapat ditanam disepanjang tahun, asalkan pada saat musim kemarau harus tersedia air yang cukup untuk penyiraman. Sedangkan syarat tumbuh tanaman sawi yaitu tanahnya harus gembur, draenase dan aerase harus baik, mengandung humus, dan ketinggian tempat berkisar antara 5 – 1200 meter dari permukaan air laut, cukup air, pH tanah 6-7, penyinaran matahari 10-12 jam per hari, kelembaban tinggi serta tidak tergenang oleh air. b.Media tumbuh Tanaman sawi dapat tumbuh pada pelbagai jenis tanah, asalkan persyaratan fisik dan kimianya terhadap pertumbuhan tanaman terpenuhi antara lain yaitu ; Keasaman tanah, kendungan bahan organik, unsur hara dan kapasitas penyerapan air serta kejenuhan basa. c. Bahan dan alat. Bahan yang digunakan antara lain meliputi, benih sawi hijau, pupuk urea, pupuk kandang, air dan pestisida. Sedangkan peralatannya meliputi cangkul, cetok, gembor air, hand sprayer, pisau.serta tali rafia. d. Pesemaian. - Bedengan pesemaian dibuat dengan ukuran 1 meter x 2 meter. - Media untuk pesemaian terdiri dari tanah, pasir, pupuk kandang dicampur dan diaduk sampai rata lalu diayak. - Agar tidak terkena sinar matahari langsung, maka bagian atas diberi naungan atau atap miring kearah barat. - Bedengan harus selalu lembab, sebelum disemai benih direndam dahulu dengan larutan azodrin 60 EC dengan konsentrasi 2 cc perliter, hal ini untuk menghindari gangguan semut atau serangga lainnya. - Kemudian benih sawi ditabur merata serta ditutup dengan menggunakan pasir tipis 3-5 mm. e. Persiapan di lapangan - Pertama tanah terlebih dahulu harus dicangkul sedalam 30 cm - Dibuat bedengan dengan ukuran lebar 1.5 meter dan panjang disesuaikan dengan keadaan lahan. - Tinggi bedengan 20 – 30 cm. - Bila ditanam dipekarangan dibuatkan pagar agar tidak diganggu hewan. - Sediakan air dengan jumlah yang cukup bila ditanam pada musim kemarau untuk Penyiraman. f. Pemindahan tanaman kelapangan. - Pemindahan tanaman kelapangan dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari atau tanaman telah berdaun 3-4 helai. - Pemindahan tanaman dengan menggunakan solet agar tidak merusak akar tanaman - Lahan yang akan ditanami disiram air secukupnya, sehingga Keadaanya menjadi lembab dan selanjutnya bibit siap untuk ditanam - Penananamn dilakukan pada waktu sore hari , hal ini untuk mengurangi penguapan yang berlebihan. g. Pemeliharaan tanaman . - Pemupukan dilakukan sebanyak dua kali yaitu pertama pada saat penanaman berumur 8 hari setelah tanam dan pemupukan yang kedua diberikan pada saat tanaman berumur 15 hari setelah ditanam dilapangan. - Cara pemberian pupuk, pupuk dibenamkan kedalam tanah sedalam 4-5 cm, dengan jarak 7-10 cm dari pangkal tanaman. - Penyiraman dilakukan setiap hari, atau disesuaikan dengan kondisi kelembaban tanah. - Pemberantasan gulma atau rumput liar dilakukan apabila banyak tumbuh rumput disekitar tanaman. - Pengendalian hama dan penyakit dilakukan apabila ada gejala atau tanda-tanda serangan hama dan penyakit. IV. PANEN DAN PASCA PANEN A. Panen. Waktu pemanenan tanaman sawi dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 35 hari setelah tanam dilapangan, atau dengan tanda-tanda daunnya sudah lebar, warnanya hijau tua, pada bagian daun bawah sudah mulai ada yang terlihat berwarna kuning, sudah ada yang mulai berbunga atau tanaman sawi sudah mulai memasuki fase generatif. B. Pasca Panen. Setelah tanaman sawi dipanen maka cepat-cepatlah dijual kepasar atau dijual kepada pedagang mie ayam atau penjual bakso sebagai campuran makanan tersebut, sehingga dapat menambah selera makan konsumen khususnya bagi penggemar mie ayam maupun bakso. Selanjutnya apabila sayuran sawi terpaksa untuk disimpan agak lebih lama tempatkanlah sawi tersebut pada tempat yang lembab, sehingga tanaman sawi tidak cepat mengalami pelayuan dan nampak selalu segar serta tidak merusak kandungan vitamin yang ada pada sawi tersebut.(mnr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar