Jumat, 22 Februari 2013
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG DARAT
Kangkung darat (Ipomoea sp.) adalah jenis sayuran yang dapat dibudidayakan dilahan sawah maupun dilahan kering, mengingat Kabupaten Rembang sebagian besar lahan kering maka akan cocok apabila dibudidayakan kangkung darat. Kangkung dapat dikonsumsi baik sebagai lalapan maupun sayuran yang dimasak, baik sebagai sayur kuah maupun sayur oseng dan banyak digemari oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia, karena banyak mengandung gizi yang baik untuk kesehatan tubuh serta mengandung serat yang baik untuk membantu proses pencernaan. Sayuran kangkung banyak dibutuhkan masyarakat sebagai bahan konsumsi sehari-hari yang harganya relative terjangkau untuk kalangan masyarakat menengah kebawah serta laku untuk dijual belikian dipasaran, sehingga dapat menambah pendapatan keluarga Kangkung dapat ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi. Kangkung merupakan jenis tanaman sayuran daun, termasuk kedalam famili Convolvulaceae. Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputih-putihan merupakan sumber vitamin pro vitamin A. Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1. Kangkung darat, hidup di tempat yang kering atau tegalan, dan 2. Kangkung air, hidup ditempat yang berair dan basah. Benih Kangkung Kangkung darat dapat diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar diperlukan benih sekitar 10 kg. Varietas yang dianjurkan adalah varietas Sutra atau varietas lokal yang memiliki daya adaptasi lebih baik dibanding varietas lain. Persiapan Lahan Lahan terlebih dahulu dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur, setelah itu dibuat bedengan membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya 100-120 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan, untuk mempermudah pemeliharaan sebaiknya panjang bedengan tidak lebih 15 m. Jarak antar bedengan + 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomit untuk menaikkan derajat keasaman tanah dosis 1,5 t/ha, pengapuran dilakukan sebelum penanaman, yaitu 2-4 minggu sebelum tanam. Pemupukan Kangkung Pupuk organik (sebaiknya kotoran ayam yang telah difermentasi) diberikan tiga hari sebelum tanam dengan dosis 4 kg/m2. Sebagai starter ditambahkan pupuk anorganik berupa Urea 15 gr/m2 pada umur 10 hari setelah tanam. Agar pemberian pupuk lebih merata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan disamping barisan tanaman, jika perlu tambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 1 dan 2 minggu setelah tanam. Penanaman Kangkung Biji kangkung darat ditanam di bedengan yang telah dipersiapkan. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm, tiap lubang tanamkan 2 – 5 biji kangkung. Sistem penanaman dilakukan secara zigzag atau system garitan (baris). Pemeliharaan Kangkung Pemeliharaan yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan air, bila tidak turun hujan harus dilakukan penyiraman. Hal lain adalah pengendalian gulma waktu tanaman masih muda dan menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada Kangkung Hama yang menyerang tanaman kangkung antara lain ulat grayak (Spodoptera litura F), kutu daun (Myzus persicae Sulz) dan Aphis gossypii. Sedangkan penyakit antara lain penyakit karat putih yang disebabkan oleh Albugo ipomoea reptans. Untuk pengendalian, gunakan jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya. Panen dan Pasca Panen Kangkung Panen dilakukan setelah berumur + 25 hari setelah tanam, dengan cara mencabut tanaman sampai akarnya atau memotong pada bagian pangkal tanaman sekitar 2 cm di atas permukaan tanah. Pasca panen terutama diarahkan untuk menjaga kesegaran kangkung, yaitu dengan cara menempatkan kangkung yang baru dipanen di tempat yang teduh atau merendamkan bagian akar dalam air dan pengiriman produk ketempat tujuan secepatnya. Demikian sekilas Informasi Teknik dan Cara Budidaya Tanaman Kangkung Darat semoga dapat bermanfaat bagi para petani atau masyarakat yang ingin mencobanya.(mnr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar