Sabtu, 13 April 2013
BETERNAK AYAM BURAS TERNYATA MUDAH DAN MENGUNTUNGKAN
Ayam buras atau nenek moyang kita menyebutnya dengan istilah ayam kampung atau ayam sayur, akan tetapi sekarang lebih popular dengan sebutan ayam buras atau ayam bukan ras. Usaha pemeliharaan ayam buras ini sudah lama dikenal di Indonesia hanya teknik dan cara pemeliharaannya masih secara ekstensif atau masih sangat sederhana dan belum banyak peternak yang melakukan secara Intensif. Beberapa hal yang perlu diperhaatikan dalam meningkatkan produksi ayam buras antara lain: 1. Vaksinasi yang teratur. Untuk menekan angka kematian vaksinasi amat perlu dilakukan dengan jadwal yang tepat dan teratur seperti tabel berikut ini: Periode vaksinasi Umur ayam Jenis vaksin Dosis dan aplikasi Pertama 1-4 hari Strain F 1 tetes lewat mata Kedua 3-4 minggu Strain F 2 tetese lewat mulut Ketiga 2-3 bulan Strain Kumarov 0,5 dosis suntikan intra mosculer Keempat 5-6 bulan Strain kumarov 1 dosis suntikan intra mosculer Kelima Diulang 4-5 bln kemudian Strain kumarov 1 dosis suntikan intra mosculer 2. Kandang. Kandang amat diperlukan bagi ayam buras, terutama pada malam hari hal ini untuk melindungi dari hujan, cuaca dingin, gangguan binatang buas dan lain sebagainya. Ukuran kandang ayam buras yang optimal belum banyak diteliti seperti pada ayam ras, tetapi untuk sekedar pegangan adalah sebagai berikut; • Ukuran kandang 2 x 3 meter meter bisa untuk menampung 100 ekor anak ayam sampai dengan umur 3 bulan • Ukuran kandang yang sama juga bisa menampung 20 ekor ayam dewasa. 3. Seleksi bibit dan perkawinan Untuk memperoleh produksi anak ayam yang banyak dan pertumbuhannya baik, ada beberapa factor yang perlu diperhatikan antara lain. A. Seleksi Induk dan Pejantan • Bentuk Luar; harus sehat, tegap, penampilannya lincah, gesit, mata bulat bening dan bercahaya, rongga perut elastis dan bulu mengkilat. Tidak ada cacat pada organ-organ tubuh seperti kaki lumpuh atau pincang, paruh bersilang dan lainnya. • Berdasarkan catatan dipilih calon bibit dari, ayam-ayam yang mempunyai pertumbuhan cepat, produksi telurnya banyak dan daya tetas telurnya juga tinggi serta tidak punya sifat kanibal atau saling mematuk sesamanya . • Berdasarkan silsilah; Yaitu dengan mempertahankan ayam-ayam dari keturunan induk yang baik dalam hal produksi telur maupun daya tetas telurnya. • Umur ternak; juga dipilih calon induk, terutama pejantan yang baik hendaknya berumur kurang dari 3 tahun. B. Perkawinan. • Perbandingan ayam jantan dan betina yang dianjurkan adalah 1:10 artinya 1 ekor ayam pejantan dapat melayani 10 ekor ayam betina. • Mengisitirahatkan pejantan, untuk menjaga kondisi pejantan agar tetap sehat dan subur, maka perlu istirahat, yaitu 1 minggu dalam wakti 1 bulan, dengan jalan dikurung atau dipisahkan dari ayam betina, jika memilki banyak pejantan bisa dilakukan secara bergiliran. 4. Sarang. Keadaan sarang harus bersih dan kering, karena sarang yang kotor akan dapat menurunkan daya tetas telur. Bentuk sarang bermacam-macam antara lain ada yang berbentuk segi empat, bulat dengan alas rata dan ada pula yang bagian tengahnya cekung. 5. Perawatan dan pemisahan anak Anak ayam yang telah berumur 1-3 hari segera dipisahkan dari induknya, dimasukkan ke dalam kotak indukan dan induknya dikurung dengan pejantan. Lama pemeliharaan anak-anak ayam di dalam kotak indukan selama 2 bulan. Pada hari pertama sampai dengan hari ke tujuh , lampu pemanas didalam kotak indukan dinyalakan siang dan malam hari, tetapi pada hari yang ke delapan sampai dengan hari yang ke sepuluh lampu, hanya dinyalakan pada malam hari saja, dan setelah hari ke 10 dan seterusnya lampu pemanas dimatikan. Periode pertama umur ayam 1 hari s/d 1 bulan pemberian makanannya disamakan dengan makanan ayam ras periode starter, sedangkan periode kedua umur 1 bulan s/d 2 bulan makanan yang diberikan diganti dengan jagung giling ditambah bekatul dengan perbandingan 1:1 . Setelah anak ayam berumur 2 bulan bisa dilepas bersama-sama dengan ayam-ayam lainnya. Makanan tambahan yang diberikan dapat berupa jagung, dedak atau nasi sissa dan lain sebagainya, bisa diberikan pada pagi hari sebelum ayam dikeluarkan dari kandangnya. Pencegahan penyakit terutama New Castel Disease atau yang terkenal denga penyakit Tetelo dilakukan dengan jalan di vaksinasi seperti yang dianjurkan pada tabel didepan tadi. Selanjutnya Induk ayam segera akan bertelur kembali setelah istirahat selama 2 minggu dari anak ayam menetas. Dengan method perawatan dan pemisahan anak ayam secara dini, menurut hasil penelitian dalam waktu 1 tahun induk ayam dapat menghasilkan telur sebanyak 115 butir Demikian teknik dan cara beternak ayam buras secara sederhana semoga dapat bermanfaat bagi peternak yang memerlukannya. (mnr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar