Jumat, 01 Maret 2013
TEKNIK PERBANYAKAN TANAMAN LADA DENGAN STEK SATU RUAS
Tanaman Lada (Peper negrum L) berasal dari daerah India, di Indonesia jenis tanaman in sudah tidak asing lagi, hampir diseluruh kepulauan nusantara terdapat tanaman ini. Beberapa manfaat yang dapat diambil dari tanaman lada ini banyak sekali, sebagaian besar penduduk di Indonesia sampai sekarang masih mempergunakan lada ini sebagai bumbu masakan, untuk keperluan bahan obat-obatan maupun bahan kosmetika. Syarat tumbuh tanaman ini menghendaki tanah yang subur, gembur, draenase dan aerase baik, curah hujan yang sesuai untuk jenis tanaman ini antara 2000-2500 mm tiap tahun. Pada ketinggian tanah 600 meter dari permukaan laut (DPL) tanaman ini masih dapat berkembang dengan baik. Perkembang biakan tanaman lada ini dapat dilakukan dengan menggunakan biji maupun stek, tetapi yang lazim dilakukan adalah dengan menggunakan stek, karena dengan cara ini tanaman akan cerpat berbuah diperoleh tanaman yang seragam, adapun yang paling utama adalah diperoleh sifat keturunan dari induknya yang masih dalam keadaan utuh. Pembuatan stek lada dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan stek panjang dan stek pendek. Stek panjang yaitu dengan menggunakan tujuh ruas, sedangkan untuk stek pendek cukup dengan satu ruas saja. Keuntungan pemakaian stek satu ruas ini adalah bahwa kebutuhan bahan yang digunakan untuk tanaman relative lebih sedikit, dibandingkan dengan menggunakan stek panjang, dengan kata lain menghemat bahan tanaman untuk stek. Resiko kematian pada stek satu ruas ini apabila ditanaman lebih kecil, karena bibit asal stek satu ruas umumnya sudah siap untuk dipindahlkan, akan tetapi pemakaian stek satu ruas inipun ada pula kelemahannya yaitu pembuatan steknya harus disemaikan terlebih dahulu dan baru bisa ditanaman setelah stek berumur 4-5 bulan di pesemaian. Pada umur ini keadaan tanaman telah bertdaun sebanyak 4-5 helai dan tingginya telah mencapai 30-40 cm. PEMILIHAN BAHAN TANAMAN UNTUK STEK Stek diambil dari bahan tanaman yang berasal dari batang atau sulur, pengambilan sulur/cabang yang benar akan diperoleh hasil yang baik. Sulur tanaman lada dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu: a. Sulur panjat. Sulur panjat ini ditandai dengan adanya akar lekat yang ada pada ruas-ruasnya, ini merupakan ciri khusus dari pada sulur panjat. Akar lekat ini berfunbgsi untuk memanjat pada lanjarannya. Ciri lain pada sulur panjat ini adalah mempunyai tingkat pertumbuhan yang cepat. b. Sulur buah Pertumbuhan sulur buah ini mendatar, sulur ini tidak mempunyai akar lekat pada ruas-ruasnya, sulur ini kan memproduksi buah. c. Sulur gantung. Sulur gantung merupakan cabang yang tumbuh menggelantung kearah bawah, sulur ini tidak baik untuk menghasilkan buah maupun untuk stek. Apabila sulur ini dibiarkan akan tumbuh terus dan apabila tanpa dipangkas akan mengganggu pertumbuhan sulur buah. d. Sulur tanah Cabang yang tumbuh dari batang menjalar dipermukaan tanah disebut sulur tanah, sulur ini serbaiknya dipangkas saja, karena tidak dapat memberikan hasil yang baik. Dari keempat sulur tersebut yang paling baik untuk digunakan sebagai bahan stek adalah sulur panjat, sebab disamping cepat pertumbuhannya, sulur ini adalah tumbuh memanjat pada tajarnya. Walaupun sulur buah dapat dipergunakan untuk bahan stek, akan tetapi sulur ini pertumbuhannya lebih lambat dan lebih awal mengeluarkan bunga, kendati keadaan batangnya belum mampu atau belum siap untuk berproduksi. Biasanya jumlah produksi yang dihasilkan oleh sulur panjat ini lebih tinggi dari pada sulur jenis lainnya. MENENTUKAN BAHAN STEK. Bahan stek diperoleh dari kebun induk yang terawat baik, bebas dari hama dan penyakit, berasal dari tanaman yang telah berumur 3-4 tahun, dapat juga diambil dari kebun khusus perbanyakan. Sebaiknya stek diperoleh dari induk yang jelas varietasnya, apabila tidak bisa memperoleh varietas unggul, dapat mempergunakan variertas yang sudah beradaptasi dengan daerah setempat. Sulur dalam keadaan sehat, subur dan sudah setengah mengkayu (berkayu), memilki mata tidur pada ketiak daun. CARA PEMBUATAN PESEMAIAN STEK SATU RUAS. Pembuatan stek satu ruas bisa dilakukan pada bedengan maupun polybag. Apabila menggunakan polybag, tanah agar dicampur dengan pupuk kandang. Perbandingan 1/3 bagian tanah, 1/3 bagian pupuk kandang dan 1/3 bagian pasir. Tujuan dari pada pemberian pasir dimaksud agar supaya media tanam menjadi ringan, sehingga akar tanaman mudah menembus tanah dan tumbuh subur. Pesemaian pada bedengan, ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan stek yang kita perlukan. Jumlah pemberian pupuk kandang pada bedengan sebanyak 1-2 kg setiap meter persegi, adapun fungsi pupuk kandang ini adalah untuk memperbaiki struktur tanah sehingga tanah menjadi remah. Setelah bedengan atau polybag siap ditanami, bibit berupa bahan tanaman untuk stek dipatong sepanjang 1 (satu ) ruas, pemotongan kurang lebih 1 cm diatas ruas. Stek ini mempunyai 1 helai daun dan diupayakan agar setiap stek mempunyai 1 helai daun, hal ini untuk membantu proses photo synthesis. Kedalaman penanaman stek sepanjang ruas stek tersebut, sehingga stek masih kelihatan 1 cm diatas ruas dari permukaan tanah. Sebelum ditanam stek tersebut sebaiknya dicelupkan terlebih dahulu kedalam larutan ZPT (zat perangsang tumbuh) dengan konsentrasi 10 %, apabila menggunakan Rotone f agar dibuat pasta terlebih dahulu. Pada waktu penanaman tanah harus dalam keadaan basah, sebab untuk memudahkan penanaman stek. Adapun penanaman dengan bedengan jarak tanaman yang digunakan 5-10 cm, sedangkan penanaman dengan menggunakan polybag dapat diatur sesuai dengan situasi dan kondisiatau keinginan kita. Intensitas sinar matahari dalam bedengan diusahakan 50 %, sedangkan bila menggunakan polybag, stek lada sebaiknya disungkup dengan plastik yang tembus pandang (transparan), umunya lama penyungkupan berkisar antara 2-3 minggu hal ini untuk merangsang pertumbuhan tunas. PEMELIHARAAN PESEMAIAN STEK Untuk menjaga kelembaban dan memenuhi kebutuhan air, maka pesemaian perlu dilakukan penyiraman. Pada tanah yang normal penyiraman dilakukan 1 kali sehari, sedangkan untuk tanah yang porositasnya tinggi dapat disiram dua kali dalam sehari atau disesuaikan situasi dan kondisi. Pemeliharaan selanjunnya yaitu menyiangi gulma atau rumput-rumputan yang tumbuh disela-sela stek. Selanjtnya pemindahan stek kelapangan atau ke kebun permanen dilakukan setelah stek berumur 4-5 bulan, dimana stek telah berdaun kira-kira 4-5 helai dan tingginya telah mencapai 30 -40 cm Demikian teknik perbanyakan tanaman lada dengan menggunakan stek satu ruas semoga dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya. (mnr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar