Jumat, 15 Maret 2013
TEKNIK PENANGGULANGAN HAMA PENGGEREK BATANG PADI.
Penggerek batang padi adalah salah satu OPT penting tanaman padi dan akibat serangnya mampu mengakibatkan kegagalan atau puso. Gejala kerusakan; ULat penggerek masuk dalam batang tanaman dan makan sehingga mengakibatkan aliran makan dari akar kedaun terputus dan daun yang belum terbuka kelihatan kering, gejala demikian disebut sundep, sedangkan bila serangan terjadi saat tanaman fase primordial maka malai tidak membentuk bulir gabah yang umumnya disebut sebagai beluk Gerjala kerusakan yang terlihat lebih kecil dari kerusakan riil yang telah terjadi. Hasil identifikasiu di lapangan kerusakan sundep atau beluk didominasi oleh penggerek batang padi kuning dan penggerek batang padi putih, kedua jenis penggerek tersebut mempunyai sifat soliter artinya setiap batang padi diserang oleh satu ulat atau larva sehingga kerusakan cepat meluas. Beda kedua jenis penggerek batang tersebut terletak pada sifat ulatnya, ulat penggerek batang padi kuning tidak mempunyai kemampuan berdiapause (ulat yang tidak aktif) tetapi ulat penggerek batang padi putih berdiapause sebelum berubah menjadi pupa. Perkembangan dan sifat penggerek batang padi Kuning • Ngengat atau imago tertarik oleh cahaya, setiap betina dewasa mampu bertelur sebanyak 300-500 butir. Telur diletakkan secara berkelompok dan tiap kelompok berisi 15-25 butir, telur ditutupi dengan bulu-bulu halus yang tersususn seperti genting. Umur telur berkisar 6-8 hari . • Ulat atau larva kecil hidup berkelompok dan selanjutnya menyebar dengan benang-benang halus dan bantuan angin. Periode larva berada dalam batang padi dan akan pindah kebatang lainnya apabila dirasa makanan sudah habis. • Menjelang pupa, ulat menuju pangkal batang padi dan menjadi pupa yang berlangsung 7-10 hari • Imago atau ngengat akan muncul bila sudah mulai ada hujan. Jenis penggerek batang padi tersebut antara lain. Penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas, penggerek batang padi putih Scirpophaga innotata penggerek batang bergaris Chilo supressales penggerek batang padi hitam Chilo polychrysus Meyrick penggerek batang padi berkilat Chilo auricilius dudgeon penggerek batang padi merah jambu Sesamia inferens Gejala serangan. Gejala tanaman padi terserang pengggerek batang pada stadia vegetative disebut sundep dan pada stadia generative disebut beluk. Cara pengendalian. 1. Pengendalian pola tanam. • Dilakukan penanaman serentak, sehingga tersedianya sumber makanan bagi penggerek batang padi dapat dibatasi • Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan padi sehingga dapat memutus siklus hidup hama tersebut. • Pengelompokan pesemaian dimaksudkan untuk memudahkan agar supaya pengumpulan telur penggerek secara massal. • Pengaturan waktu tanam yaitu pada awal musim hujan dengan tanaman varietas genjah, dan pada pertenganahan musim hujan dengan tanaman vareietas dalam yang berumur lebih dari 120 hari. 2. Pengendalian secara fisik atau mekanik. • Cara fisik yaitu dengan penyabitan tanaman serendah mungkin sampai permukaan tanah pada saat panen. Usaha itu dapat pula diikuti penggenangan air setingi 10 cm agar jerami atau pangkal jerami cepat membususk, sehingga larva atau pupa bisa mati • Cara mekanik dapat dilakukan dengan mengumpulkan kelompok telur penggerek batang padi di pesemaian dan di pertanaman 3. Pengendalian Hayati • Pemanfaatan musuh alami, baik parasitoid, predator maupun pathogen • Konservasi musush alami dengan cara menghindari aplikasi insektisida secara seprotan. 4. Pengendalian secara kimiawi • Apabila diperlukan sebagai alternative pada fase vegetative penggunaan insektisida dapat dilakukan pada saat ditemukan kelompok telur rata-rata lebih dari satu kelompok telur/ 3m2, atau intensitas serangan rata-rata lebih besar dari 5 %. Bila tingkat parasitisasi kelompok telur pada fase awal vegetative lebih besar dari 50 % maka tidak perlu aplikasi insektisida. • Penggunaan insektisida butiran dipesemaian dengan doisiss 5 kg/500 m2 bila dijumpai kelompok telur. • Penggunaan seks feromon o Dipakai untuk memantau fluktuasi populasi penggerek batang berdasarkan ngengat yang tertangkap. o Dapat dipakai untuk menentukan waktu apalikasi insektisida bila tangkapan foromon sebanyak 100 ekor/ minggu o Dapat dipakai untuk mengendaliukan penggerek batang padi putih, yaitu dengan cara mass trapping atau pengkapan massal dengan menggunakan 10-16 perangkap perhektar. Demikian Teknik dan cara menanggulangi hama penggerek batang padi semoga dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya. (mnr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar